Kesulitan mengalahkan Korea Utara bertambah karena sebagian besar fasilitas militer negara itu dibanguin di bawah tanah.
Chun yang pensiun pada 2016 setelah 40 tahun berkarier di kemiliteran menambahkan, indoktrinasi di Korea Utara begitu dalam hingga ke benak para tentaranya sehingga mereka enggan membelot.
Baca juga : Selamat Ulang Tahun, Kim Jong Un!
Dia menceritakan insiden pada 1980-an ketika para pelaut Korea Utara berbaris untuk ditembak di belakang kepalanya setelah kapal selam mereka masuk ke wilayah Korea Selatan dan rusak.
Namun, satu orang pelaut Korea Utara yang ditangkap dalam kondisi hidup oleh Korea Selatan langsung menyerah setelah hanya ditahan selama satu hari.
"Sebab begitu mereka tahu selama ini dibodohi, denan cepat mereka akan berubah haluan," tambah Bum Chun.
Namun, lanjut Chun, jumlah warga Korea Utara yang melarikan diri dari negeri itu menurun sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2011.
Penyebabnya, Kim Jong Un membangun tembok pembatas dengan China sehingga membuat warga yang hendak kabur semakin kesulitan.
Di sisi lain, tambah dia, bisa saja penuruan jumlah warga yang kabur ini disebabkan meningkatnya taraf hidup di Korea Utara.
Baca juga : Ada Apa dengan Penampilan Baru Kim Jong Un?
Pernyataan Letjen Bum Chun ini muncul setelah sejumlah ilmuwan lewat jurnal yang dimuat Bulletin of the Atomic Sciences menyebut Korea Utara memiliki cukup material untuk membangun 60 misil nuklir.