Beberapa penelitian juga menemukan bahwa diagnosis ALS di usia muda juga dikaitkan dengan waktu bertahan yang lebih lama. Hawking sendiri didiagnosis penyakit ini dalam usia relatif muda, karena menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), biasanya penyakit ini diderita orang berusia antara 55-75 tahun.
Baca juga: Kabar Baik dari Ice Bucket Challenge untuk Pengobatan ALS
Badan Obat dan Pangan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui dua obat untuk mengobati ALS, yaitu riluzole dan edaravone. Masing-masing obat diklaim memperkuat harapan hidup selama 6 bulan.
Namun obat-obat tersebut kemungkinan tidak memperhitungkan waktu bertahan yang luar biasa seperti yang dialami Hawking, ungkap Geraci.
Para penderita ALS biasanya meninggal karena kegagalan pernapasan ketika sel saraf yang mengendalikan otot pernapasan berhenti bekerja, atau dari malnutrisi dan dehidrasi jika otot yang mengendalikan menalan memburuk, ungkap Dr Leo McCluskey, profesor neurologi dan dirktur medis di ALS Center, University of Pennsylvania kepada Scientific American pada 2012.
"Jika Anda tidak memiliki kedua hal ini, Anda bisa berpotensi hidup untuk waktu yang lama, meskipun penyakit ini makin parah," ujar McCluskey.
"Apa yang terjadi pada Hawking sungguh menakjubkan, dia pasti luar biasa," sambungnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H