Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pheramor, Aplikasi Kencan Berbasis Kecocokan DNA Siap Diluncurkan

31 Desember 2017   16:30 Diperbarui: 31 Desember 2017   16:31 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS.com - Beberapa aplikasi kencan online seringkali menjadi solusi bagi mereka yang terlalu sibuk untuk mencari jodoh. Tapi, aplikasi ini terkadang diragukan kredibilitasnya.

Yah, tidak ada jaminan pengguna aplikasi ini jujur saat menuliskan profil mereka.

Untuk mengatasi hal ini, kini telah hadir sebuah aplikasi kencan online yang menggunakan kecocokan DNA sebagai algoritmanya. Seperti yang kita tahu, genetika adalah satu hal yag tak bisa dicurangi.

Pheramor merupakan aplikasi kencan online yang menggunakan kecocokan genetika. Data genetika diambil dengan mewajibkan penggunanya mengirimkan sampel genetik ke lab Pheramor.

Dengan menggunakan kit khusus, tim ilmuwan internal dapat mengurutkan gen spesifik yang terkait dengan daya tarik dan mengidentifikasi pengguna mana yang mungkin kompatibel secara seksual.

Proses ini bekerja dengan mengisolasi 11 gen yang terhubung ke feromon, sinyal kimia yang diyakini memicu daya tarik seksual.

Data tersebut kemudian digabungkan dengan informasi pribadi yang tercantum di profil pengguna. Dengan begitu, kecocokan dari aplikasi ini akan lebih spesifik.

Mereka yang menggunakan aplikasi ini tidak akan bisa mengisi profil mereka dengan kebohongan. Aplikasi Pheramor ini menggunakan gabungan ilmu biologi dan teknologi.

Dilansir dari website resmi aplikasi tersebut, Pheramor bekerja dengan mengumpulkan data genetik pengguna dan mendapatkan data lain seperti hobi, kesukaan dan hal yang dibenci lewat media sosial penggunanya. 

Cara kerja aplikasi Pheramor.
Cara kerja aplikasi Pheramor.
Pengguna akan dikirimi Kit Pheramor, yang harganya sekitar 15 dollar AS, untuk mengambil sampel genetika. Data genetik pengguna dikumpulkan melalui usapan sederhana di pipi bagian dalam dari pengguna.

"Anda hanya diminta mengusap bagian dalam pipi Anda, memasukkannya ke dalam amplop, dan mengirimkannya kembali kepada kami! Tidak ada darah, tidak sakit, tidak berkeringat! Genetika memang semudah itu!" demikian penjelasan di situs resmi Pheramor. 

Semua informasi tersebut akan digunakan dalam algoritma eksklusif yang dirancang untuk memelajari tipe pasangan ideal pengguna aplikasi ini. Pheramor berjanji tak akan menyalahgunakan data DNA milik pelanggan. 

Aplikasi yang berbasis di Houston, Amerika, ini telah berjalan dan akan diluncurkan secara resmi pada bulan Februari mendatang.

Pakar genetika Brittany Barreto, sekaligus salah satu founder aplikasi ini, mengatakan bahwa feromon manusia ini sangatlah unik. Rasa tertarik pada seseorang kemunginan dipengaruhi oleh bau feromon ini.

"Saat kita mencium bau feromon, sebenarnya kita mencium bau imunitas seseorang terhadap penyakit yang berbeda," ucapnya.

"Evolusi sangat kuat. Jadi, kita saling merasakan bau feromon dan mencoba mencari tahu siapa orang terbaik untuk dijadikan pasangan," tambahnya.

Menurut Brittany Barreto, teknologi canggih Pheramor memiliki manfaat lebih dalam dari aplikasi kencan tradisional yang hanya mencari data kecocokan melalui info dasar yang tercantum di sebagian besar profil.

Dengan cara ini, hampir tidak mungkin bagi pengguna berbuat curang demi mendapatkan pasangan kencan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun