Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beri Pesan Natal, Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Yerusalem

25 Desember 2017   19:14 Diperbarui: 25 Desember 2017   19:18 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paus Fransiskus (tengah) memberkati Roma dan dunia, serta memberikan pesan Natal Urbi et Orbi di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (25/12/2017).VATICAN CITY, KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus, menyerukan adanya perdamaian di Yerusalem di antara Israel dan Palestina.

Seruan itu disampaikan dalam pesan Natal "Urbi et Orbi" (Untuk Kota dan Dunia) di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (25/12/2017).

Fransiskus berkata, dia melihat adanya kehadiran Yesus Kristus dalam diri anak-anak di Tepi Barat, Yerusalem, maupun Jalur Gaza yang terus menderita akibat tensi yang meninggi antara Israel dan Palestina.

Tensi terjadi pasca-Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel 6 Desember.

Kepada puluhan ribu umat Katolik yang memadati basilika, Fransiskus mengajak mereka untuk mendoakan proses negosiasi perdamaian yang masih berlangsung.

Baca juga : Pizza Panjang Jadi Kue Ulang Tahun Paus Fransiskus

"Semoga tercipta solusi final bagi kedua negara yang berujung kepada perdamaian, dan pengakuan batas kedaulatan masing-masing," ujar Fransiskus dilansir dari kantor berita AFP.

Selain Yerusalem, paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik itu juga mengharapkan Semenanjung Korea tetap kondusif.

Akibat aksi Korea Utara (Korut) yang terus mengembangkan senjata nuklir, negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan (Korsel) mulai meningkatkan kewaspadaan.

Masing-masing negara mulai meningkatkan anggaran pertahanan untuk membeli serangkaian persenjataan yang mampu melindungi mereka.

Jepang, misalnya. Mereka meningkatkan bujet pertahanan hingga 46 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 623,6 triliun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun