JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul tutup usia pada Sabtu (23/12/201) hari ini. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Pusat.
 Selama hidupnya, Sjahruddin dikenal sebagai sosok yang sederhana. Wakil Ketua KPK periode pertama ini bahkan sempat tidak menerima gaji selama setahun awal menjabat. Sebab, saat itu anggaran KPK yang baru berdiri masih sangat terbatas.
 "Beliau tidak mau menerima gaji selama 1 tahun kerja," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif usai menjadi inspektur upacara pemakaman Sjahruddin.
 Sjahruddin juga, kata dia, tidak pernah mau dijemput apabila diundang menghadiri suatu acara. Ia selalu datang sendiri ke lokasi. Bahkan saat Sjahruddin belum mempunyai mobil dinas sendiri.
 "Jadi waktu belum punya mobil dinas pakai taksi ke UI, satpamnya sampai tidak tahu kalau dia pimpinan KPK," ucap Syarif.
Baca juga : Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul Meninggal Dunia
Syarif mengaku mendapatkan cerita-cerita ini dari para pegawai KPK. Namun di balik kesederhanaannya, lanjut Syarif, Sjahruddin adalah sosok yang tegas.
Hal ini bisa dilihat juga pada masa-masa awal KPK berdiri, saat lembaga antirasuah itu kesulitan bergerak mengusut kasus korupsi.
"Almarhum pernah berkata dengan Pak Panggabean(eks pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean) bahwa 'kalau seandainya 6 bulan ini tidak ada kasus yang kita mulai, kasus pertama KPK, saya akan mengundurkan diri saja'," ujar Syarif menirukan ucapan Sjahruddin.
Baca juga : Mantan Pimpinan KPK Sjahruddin Rasul Dimakamkan di TMP Kalibata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H