Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Ulat-ulat Indonesia yang Bikin Gatal Luar Biasa

17 Desember 2017   19:14 Diperbarui: 17 Desember 2017   19:18 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOMPAS.com - Pernah merasa gatal karena kena ulat? Selama ini, banyak yang mengira bahwa ulat penyebab gatal adalah ulat bulu. Namun, jenis ulat penyebab gatal ternyata beragam

Peneliti serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengungkapkan bahwa ada tiga golongan ulat penyebab gatal.

Golongan pertama adalah ulat famili Lymantridae. Inilah yang oleh masyarakat awam biasa disebut sebagai ulat bulu.

Ulat itu memiliki bulu dengan ujung yang lancip. Ketika jatuh pada permukaan kulit manusia, ujungnya akan patah dan masuk ke pori-pori.

Baca Juga : Ulat Ini Berpotensi Selamatkan Dunia dari Ancaman Terbesar, Kok Bisa?

"Itulah yang menyebabkan kita merasa gatal," kata Hari usai diskusi media di LIPI, Jakarta, pada Jumat (15/12/2017) lalu.

Ulat Bulu (Lymantriidae)
Ulat Bulu (Lymantriidae)
Gologan kedua adalah ulat bulu dengan bulu yang lebih tebal dan tajam. Golongan ulat itu diklasifikasikan dalam famili Lasiocampidae.

"Bulu-bulunya selain lebih tebal juga menyerupai mata gerjaji, kalau kena, rasanya lebih gatal daripada ulat bulu biasa," jelas Hari.

Golongan ketiga adalah yang punya efek paling parah, yaitu Limacodidae. Famili tersebut biasa disebut sebagai ulat api.

"Disebut begitu karena kalau kita kena, rasanya selain gatal juga akan sangat perih seperti terbakar," ungkap Hari.

Baca Juga : Dahsyatnya Tanaman, Bikin Ulat Kanibal agar Tidak Dimakan

Limacodidae mampu menyebabkan sensasi perih dan gatal yang lebih karena menyuntikkan racun histamin. Pada kulit, racun memicu radang.

Ulat api
Ulat api
Hari menuturkan, efek gatal akibat ulat sebenarnya bersifat lokal. Jika hanya tangan yang terkena, maka hanya tangan yang gatal.

Masalah muncul jika penanganan tidak tepat. Contoh, ulat diusir dari bagian tubuh dengan tangan lalu bagian gatal digaruk. Menurut Hari, langkah itu justru akan menyebarkan rasa gatal ke bagian tubuh lain.

Gatal juga bisa dirasakan di seluruh tubuh jika ulat tidak mengenai tubuh secara langsung, tetapi benda yang biasa dipakai pada tubuh, seperti handuk dan baju.

"Kalau seperti itu, bulunya akan tersebar pada handuk dan baju. Makanya gatalnya bisa tersebar," kata Hari menjelaskan.

Untuk mencegah gatal menyebar, sebenarnya caranya cukup mudah. Untuk ulat bulu dan bulu tebal, sebaiknya tidak diusir dengan tangan tetapi memakai pinset.

Lalu, bagian tubuh yang terkena tidak digaruk. Tutup dengan selotip atau plester beberapa saat lalu lepaskan. Selotip atau plester akan menarik bulu.

Untuk ulat api, cara mengatasinya adalah dengan krim antihistamin. Bila gatal dan perih parah, disarankan mengunjungi dokter. "Biasanya akan diberi antihistamin oral," kata Hari.

Baca Juga : Heboh Ulat yang Bisa Membunuh Manusia dalam 4 Jam, Apa Sebenarnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun