Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sandiaga: Mau Akses Video Rapat Pemprov, Ajukan Surat

10 Desember 2017   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2017   14:02 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Pesantren Nahdlatul Wathan, Penggilingan, Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersikukuh pihaknya menerapkan azas keterbukaan kendati tak lagi mengunggah video rapat Pemprov DKI di YouTube.

Sandi mengatakan, rapat-rapat Pemprov selalu divideokan dan bisa diakses masyarakat, namun harus mengajukan izin.

 "Saya sudah bilang sama Bu Dian (Kadis Kominfotik), kami enggak ada yang nutup-nutupin, siapa yang mau datang silakan tulis surat, kami kasih, we're open kimono, open kebaya, enggak ada yang ditutup-tutupin," kata Sandiaga ditemui di Jakarta Timur, Minggu (10/12/2017).

Dia menuturkan, keputusan tidak lagi mengunggah video rapat disebabkan kekhawatiran isi video akan dijadikan bahan saling serang masyarakat. Sandiaga menyebut isi video bisa disunting maupun dijadikan meme.

(Baca juga: Tak Ingin Jadi "Meme" yang Memecah Belah, Anies-Sandi Tak Lagi Unggah Video Rapat di YouTube)

Menurut Sandi, dengan tidak mengunggah video bukan berarti pihaknya mengurangi transparansi. Ia mencontohkan pemerintah kota di Belanda, juga tak mengunggah dan menyebar video rapatnya.

 "Waktu Wali Kota Belanda ke sini, Bu Dian cerita bahwa di Belanda yang paling terbuka sendiri konsepnya kalau minta keterbukaan itu harus ada surat resmi, harus ada organisasinya dan itu akan diberikan," katanya.

 "Tapi kalau masyarakat luast dan apalagi kita kreatif banget nih, ya tugas saya sih untuk selalu mempersatukan warga. Tapi kalau digunakan untuk menjadi meme, videonya diedit-edit baik oleh yang mendukung kita atau yang belum mendukung, akhirnya jadi perpecahan," lanjutnya.

 Sandi meminta warga tak menghabiskan energi untuk menyerang satu sama lain. Ia berjanji suatu saat video rapat ini dapat diakses oleh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun