JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan kejadian tentang mobil pedangdut Dewi Perssik yang ingin masuk busway jelas salah. Selain bus transjakarta, jalur itu hanya bisa dilintasi mobil ambulans, pemadam kebakaran, dan mobil berpelat RI.
 "Saya saja enggak bisa masuk. Pak Gubernur saja enggak bisa masuk kok," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (27/11/2017) malam.
 Budi mengatakan dia menerima laporan yang berbeda terkait kejadian itu. Saat kejadian, Budi mengatakan pihak Dewi Perssik memaksa petugas agar mengizinkan mobil mereka lewat busway.
Dewi sebelumnya mengatakan bahwa petugas Transjakarta bersikap arogran. Namun, kata Budi, banyak yang menyaksikan kejadiannya tidak seperti itu.
 "Saat kejadian dia memaksa, ditegur malah memaki-maki. Itu yang bikin jadi panjang ceritanya," kata Budi.
Baca juga : Kronologi Mobil Dewi Perssik Terobos Busway Versi Petugas TJ di Lapangan
Lagipula, soal petugas yang arogan atau tidak, itu bukan inti permasalahan. Budi mengatakan intinya adalah kendaraan pribadi tak bisa masuk busway.
Kecuali, ada diskresi dari polisi yang mengizinkan busway digunakan karena ada kemacetan. Dia membela petugas transjakarta yang menjagabusway tetap steril di kawasan itu.
 "Petugas saya itu melaksanakan tugas dengan baik lho, ya kan? Dia membuat ini mengikuti aturan Gubernur dan pada saat dia mengikuti aturan tadi, ini kan buat kita semua. Bukan buat sok-sokan, dia enggak bikin aturan baru," ujar Budi.
 Mobil pedangdut Dewi Perssik terobos busway atau jalur transjakarta di kawasan Pejaten, tepatnya depan mal Pejaten Village, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2017).
Baca juga : Dewi Perssik Tak Terima Dipermalukan Petugas Transjakarta
 Peristiwa itu ramai diperbincangkan di media sosial. Dalam video yang beredar, mobil Dewi yang masih berada di jalur transjakarta dikelilingi massa. Massa terlihat emosi terhadap Dewi karena perbuatannya menyalahi aturan.
 Menanggapi peristiwa tersebut, Dewi melakukan klarifikasi melalui akun Instagram miliknya @dewiperssikreal.
 Dewi mengatakan, saat itu ia meminta bantuan pengawalan karena asistennya sedang sesak napas dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati.
 Dewi menyebut saat itu petugas Transjakarta bersikap arogan. Ia menyesalkan banyak warga setempat dan pengendara motor menghakiminya secara sepihak tanpa mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H