Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menlu Retno: Pembangunan RS Indonesia di Rakhine Memasuki Fase Kedua

23 November 2017   13:29 Diperbarui: 23 November 2017   13:38 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pengungsi Rohingya berjalan menyusuri daerah tak bertuan antara Bangladesh dan Myanmar di kawasan Palongkhali. Foto ini diambil pada 19 Oktober 2017.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, saat ini proses pembangunan rumah sakit Indonesia di Myaung Bwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar, telah memasuki fase kedua.

Adapun fase kedua yakni pembangunan kompleks untuk dokter dan perawat. Sementara, fase pertama pembangunan sudah dilakukan pada 19 November 2017 lalu.

"Jadi kemarin itu groundbreaking untuk fase kedua. Fase pertama pengerasan tanah, pagar dan sebagainya sudah selesai," ujar Retno usai rapat koordinasi tingkat menteri terkait isu kemanusiaan Rohingya di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017).

Retno menuturkan, pembangunan rumah sakit tersebut merupakan langkah nyata Indonesia dalam membantu menyelesaikan isu kemanusiaan etnis Rohingya.

(Baca juga: Dalam KTT ASEAN, Indonesia Dorong Penyelesaian Masalah Rohingya)

Tak hanya pemerintah, kalangan masyarakat sipil dan LSM juga ikut berkontribusi dalam pembangunan rumah sakit yang ditargetkan selesai pertengahan tahun depan.

"Pembangunan rumah sakit itu kan kita lakukan bersama dengan masyarakat kita ya, jadi dengan LSM kita, dengan para donatur. Kemudian kita wujudkan dalam pembangunan rumah sakit. Baru nanti fase ketiga adalah pembangunan gedung utama dari rumah sakit," ucap Retno.

Para pengungsi Rohingya berjalan menyusuri daerah tak bertuan antara Bangladesh dan Myanmar di kawasan Palongkhali. Foto ini diambil pada 19 Oktober 2017.
Para pengungsi Rohingya berjalan menyusuri daerah tak bertuan antara Bangladesh dan Myanmar di kawasan Palongkhali. Foto ini diambil pada 19 Oktober 2017.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pembangunan rumah sakit ini menghabiskan dana 1,8 juta dollar AS.

Biaya itu disediakan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan masyarakat Indonesia termasuk PMI, berbagai LSM dan sektor swasta.

(Baca juga: Rohingya Bukan Isu Agama, Umat Muslim hingga Buddha Galang Bantuan)

Pembangunan rumah sakit itu akan melibatkan tenaga kontraktor lokal dan bahan-bahan material yang diadakan dari daerah sekitar di Myanmar dengan tujuan membantu meningkatkan peluang ekonomi masyarakat lokal selain menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap rumah sakit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun