JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PKS di MPR RI Tifatul Sembiring menyebut upaya yang dilakukan Setya Novanto agar tidak dicopot dari kursi Ketua DPR RI dan Ketua Umum Golkar adalah akrobat politik.
Tifatul pun meminta Novanto menghentikannya dan merelakan diri untuk mundur, khususnya sebagai Ketua DPR RI.
"Jangan semacam terlalu banyak aktobat lah Pak Novanto. Ya kalau menurut saya itu, alangkah arifnya ya jika beliau mundur," ujar Tifatul ke jurnalis di Hotel Aston, Rabu (22/11/2017).
(Baca juga : Redam Manuver Novanto, KPK Harus Segera Limpahkan Kasus Novanto Ke Pengadilan)
"Jadi usulan saya hentikan ini. Kita membangun bangsa karena banyak hal yang produktif. Kalau ini terus yang didiskusikan, jadi headline di koran-koran, menarik perhatian masyarakat, hal-hal positif jadi tergerus. Waktu kita memikirkan bangsa ini jadi kurang," lanjut dia.
Â
Diketahui, dari dalam tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (21/11/2017), Novanto menulis dua surat.
Satu surat ditujukan untuk pimpinan DPR dan satu surat lain ditujukan untuk Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Kedua surat dibubuhi materai Rp 6.000 dan ditandatangani Novanto.
Dalam surat untuk pimpinan DPR, Setya Novanto meminta diberikan kesempatan membuktikan bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus korupsi proyek e-KTP.
(Baca juga : Novanto yang Sulit Tidur hingga Ikut Shalat Berjamaah di Rutan KPK)
Ia meminta tak dicopot, baik sebagai Ketua DPR maupun sebagai anggota Dewan.