JAKARTA, KOMPAS.com - Acara Sarasehan Nasional Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo sepi peserta.
Saat Presiden Joko Widodo tiba di Kompleks Parlemen, Jakarta, pukul 08.17 WIB, kursi di ruangan acara baru terisi setengahnya.
Ketua DPD Oesman Sapta Odang membawa Jokowi menunggu di ruangan VIP terlebih dahulu. Sementara Jokowi berada di ruang VIP, protokol DPD dan Istana Kepresidenan sibuk membuat agar ruangan tidak terlihat terlalu sepi.
Para staf ahli anggota DPD yang awalnya menunggu di luar, langsung diminta untuk masuk ke dalam ruangan acara. Padahal, di luar ruangan acara juga sebenarnya sudah disiapkan deretan bangku dan monitor besar.
Puluhan kursi yang tak terisi di bagian paling belakang ruangan akhirnya diangkut ke pojok ruangan.
(Baca juga: Enam Bulan Pimpin DPD, Oesman Sapta Klaim Bantu DPR Bahas 15 UU)
Jokowi akhirnya memasuki ruangan didampingi Oesman Sapta pukul 08.41 WIB. Saat Jokowi tiba, ruangan sudah terlihat penuh karena sebagian kursinya sudah terisi oleh staf ahli anggota DPD. Kursi yang semula tak terisi juga sudah disingkirkan.
Sepinya acara tak lain disebabkan karena banyaknya anggota DPD yang terlambat.
Namun, berbeda dengan acara Jokowi biasanya, kali ini anggota DPD dan stafnya yang terlambat juga masih diperbolehkan masuk ke ruangan. Namun, mereka memang masuk melalui pintu samping, bukan lewat pintu utama.
(Baca juga: Presiden Nilai DPD Matang, Mampu Lewati Masa-masa Sulit)
Akhirnya, bangku tak terpakai yang semula sudah disingkirkan dikembalikan lagi ke posisi semula untuk para anggota DPD yang baru hadir.
Adapun acara sarasehan ini bertema "Mewujudkan Kewajiban Konstitusional DPD RI". Dalam acara ini, Ketua DPD Oesman Sapta mendorong penguatan lembaga DPD.