Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koleksi Saham Teknologi Pangeran Alwaleed, dari Twitter hingga JD.com

6 November 2017   23:29 Diperbarui: 6 November 2017   23:57 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangeran Alwaleed bin Talal, serta sepuluh pangeran lainnya ditahan pemerintah Arab Saudi.KOMPAS.com - Pangeran Arab Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia, ditangkap Sabtu malam (4/11/2017) waktu setempat oleh kepolisian Arab Saudi.

Penangkapan terhadap Pangeran Alwaleed ini merupakan bagian dari pemberantasan korupsi yang digaungkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, bersama 10 pangeran Arab lainnya, empat mantan menteri, dan belasan menteri lain.

Pangeran Alwaleed merupakan miliuner terkaya ke-45 tahun 2017 versi majalah Forbes dengan estimasi kekayaan yang dimiliki sebesar 17,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 232 triliun.

Dilansir KompasTekno dari Gizmodo pada Senin (6/11/2017), 95 persen sahamnya diinvestasikan di Kingdom Holding yang merupakan perusahaan pemegang saham yang berbasis di Riyadh.

Ia termasuk investor besar di beberapa firma termasuk Citigroup, Euro Disney, Apple, Twitter, 21st Century Fox, dan Lyft.

Sebesar 300 juta dollar AS atau Rp 4 triliun ditanamkan Pangeran Alwaleed di Twitter pada tahun 2011 dan naik 5,1 persen pada tahun 2015. Kemudian Ia menurunkan sahamnya di Twitter yang kini tinggal 4,9 persen.

Baca juga : Melihat Gerbang Batu Misterius di Arab Saudi lewat Google Earth

Di perusahaan Apple, Pangeran Alwaleed cukup lama menginvestasikan sahamnya.  Sejak tahun 1997, saat Apple masih mencoba untuk bangkit, ia memiliki saham sebesar 6,23 juta dollar AS (sekitar Rp 84 miliar) atau 5 persen kala itu dan melanjutkannya hingga saat ini sebesar 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 12.000 triliun.

Pangeran Alwaleed juga memiliki 2,5 persen saham di perusahaan retail online JD.com, dan 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2 triliun di perusahaan transportasi asal San Fransisco, Lyft. Ia pun diperkirakan memiliki investasi di beberapa hotel, seperti The Plaza di New York, Savoy Hotel di London, dan George V di Paris.

Raja Salman bin Abdulaziz telah mengeluarkan dekrit untuk membentuk formasi antikorupsi yang dipimpin putra mahkota sekaligus ahli waris kerjaan Arab, Mohammed bin Salman.

Kepala Investasi TrendMacro, Donald Luskin menjelaskan, penangkapan Pangeran Alwaleed akan berisiko mengakibatkan kerusuhan politik dan ketidakstabilan di Arab Saudi.

"Keluarga Kerajaan Arab Saudi akan menghancurkan dirinya sendiri dengan 'perang saudara game of thrones', membuka pintu rezim radikal yang bertolak belakang dengan kepentingan Amerika Serikat atau 'memainkan' para penyuplai minyak", jelas Luskin.

Baca juga : Arab Saudi Cabut Blokir WhatsApp dan Skype

Dalam jangka waktu yang lama jika investasi milik Pangeran Alwaleed diambil alih oleh otoritas Arab Saudi, akan menimbulkan dinamika di Wall Street di kemudian hari.

Pangeran Alwaleed dianggap moderat oleh Pemerintah Arab Saudi karena mengingatkan pelanggaran hak asasi manusia, kekejaman militer, dan kekerasan buruh yang dilakukan pemerintah Arab Saudi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun