Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasca Layanan Lumpuh 20 Jam, Petinggi MRT Singapura Dicopot

12 Oktober 2017   22:00 Diperbarui: 12 Oktober 2017   22:39 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KompasProperti –Langkah tegas dikeluarkan SMRT selaku operator mass rapid transit (MRT) Singapura. Jajaran eksekutif segera dirombak sebagai pertanggungjawaban kejadian lumpuhnya layanan akibat banjir.

Sebagai informasi, layanan MRT Singapura terhenti setidaknya 20 jam pada akhir pekan lalu. Hal itu disebabkan kereta tak dapat melintas akibat jalur terowongan digenangi air. Peristiwa tersebut dipandang memalukan dan termasuk yang terburuk dalam sejarah MRT Singapura.

Baca: Terowongan Banjir, MRT Singapura Lumpuh 20 Jam

Sebagaimana dilaporkan Straits Times, Kamis (12/10/2017), SMRT telah resmi memberhentikan Ng Tek Poo dari jabatannya selaku eksekutif bidang perawatan MRT. Posisi Poo akan diambil alih oleh Siu Yow Wee.

Ng Tek Poo juga diketahui merupakan saksi kunci dalam penyelidikan publik setelah dua gangguan parah MRT Singapura pada 2011.

Hasil penyelidikan akhirnya disimpulkan bahwa kurang baiknya pemeliharaan merupakan faktor utama dalam dua gangguan parah kala itu.

Selain pemberhentian eksekutif, SMRT juga mengumumkan bahwa pihaknya berupaya memperkuat tim perawatan fasilitas MRT pasca kejadian akhir pekan lalu. 

Lumpuhnya pelayanan MRT akibat banjir memang cukup menyedot perhatian publik negeri singa. Muncul polemik mengapa hal tersebut dapat terjadi dan apakah mungkin hal serupa terulang di masa depan.

Terlebih lagi, lokasi banjir antara Stasiun Bishan dan Braddell merupakan 2 dari 35 stasiun MRT bawah tanah Singapura dengan sistem perlindungan banjir sejak 2012.

Layar menunjukkan informasi berhenti operasinya MRT Singapura di sejumlah stasiun akibat terowongan terendam banjir, Sabtu (7/10/2017)
Layar menunjukkan informasi berhenti operasinya MRT Singapura di sejumlah stasiun akibat terowongan terendam banjir, Sabtu (7/10/2017)
Awal 2017 ini, Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) telah mengklaim bahwa "dengan selesainya pekerjaan itu (di 35 stasiun), semua proyek MRT saat ini dan yang akan datang, akan memenuhi persyaratan perlindungan banjir”.

Dalam pernyataan resminya pada Minggu (8/10/2017), LTA mengatakan dalam keadaan normal, limpasan air hujan semestinya dapat tersedot oleh sistem pompa yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun