JAKARTA, KOMPAS.com - Kemarin sore setelah semua agenda kegiatannya sudah selesai, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengumpulkan semua pejabat DKI Jakarta di sebuah ruangan di Balai Kota DKI Jakarta.
Di sana, Djarot memberikan pengarahan kepada mereka sebelum mengakhiri jabatannya sebentar lagi.
 Pertemuan itu berlangsung tertutup. Meski demikian, tergambar suasana kesedihan di dalam ruangan itu dari cerita para pejabat DKI.
 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto tidak membantah bahwa mata Djarot berkaca-kaca dalam ruangan itu. Dia merasa hal itu wajar dirasakan oleh mereka yang berbuat banyak untuk masyarakat.
 "Setiap orang untuk meninggalkan sesuatu hal, apalagi kalau itu dinilai bagus, orang merasa bahwa 'aduh, apa yang bisa saya lakukan lagi untuk negara ini ya'," ujar Koesmedi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/10/2017).
 "Saya pun kalau mungkin meletakan jabatan juga akan merasa seperti itu," tambah dia.
Baca: Djarot dan Rencana Usai Memimpin Jakarta...
 Kepada Dinas Kesehatan, Djarot menitipkan program Ketuk Pintu Layani dengan Hati yang harus diteruskan. Bekerja lah sesuai dengan kondisi tanpa pernah kenal lelah. Kata Koesmedi, Djarot juga mengingatkan untuk menjaga rasa kesetiakawanan tiap SKPD.
 "Tidak boleh saling menjelekkan, tetapi harus saling mendukung," kata Koesmedi.
 Djarot memberi arahan bagaimana mereka harus bekerja ke depan. Koesmedi tidak membantah bahwa dia juga larut dalam suasana haru.
 "Sedih adalah bagian dari kehidupan untuk maju," kata dia.