SINGAPURA, KOMPAS.com - Tidak semua warga Singapura rupanya gembira dengan tinta sejarah yang diukir Halimah Yacob sebagai perempuan presiden pertama negara pulau itu.
Seperti dilaporkan oleh situs berita Mothership.sg,Jumat (15/9/2017) pagi, sejumlah warga "Negeri Singa" itu berencana menggelar aksi unjuk rasa pada Sabtu (16/9/2017).
Aksi langka ini ditujukan untuk memprotes proses pemilihan presiden, di mana warga Singapura tidak memiliki kesempatan untuk memilih.
Halimah sendiri adalah calon tunggal yang membuat dia otomatis terpilih menjadi presiden ke-8 Singapura.
Protes akan digelar di Taman Hong Lim, satu-satunya area di mana unjuk rasa diizinkan di Singapura.
Baca: Halimah Yacob, Wanita Muslim Pertama Jadi Ketua DPR Singapura
Aksi ini diperkirakan akan berlangsung selama dua jam dari pukul 4.30 sampai 6.30 sore waktu setempat.
Demonstrasi itu akan digelar dalam bentuk sit-in yang berarti tidak ada pembicara yang akan menyampaikan orasinya.
Sejauh ini sudah ada 150 orang yang berencana menghadiri aksi yang diprakarsai oleh aktivis sosial ternama Gilbert Goh yang sudah berkali-kali menggelar aksi unjuk rasa.
Halimah telah disumpah sebagai Presiden Singapura Kamis (14/9/2017) sore.
Dalam pidato pelantikannya, politisi berusia 63 tahun ini menyadari adanya silang pendapat mengenai proses dia terpilih.