Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korban First Travel: Ada Rasa Malu karena Batal Berangkat Umrah

27 Agustus 2017   17:15 Diperbarui: 27 Agustus 2017   17:46 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahmad Rosadi anak keempat dari Rokayah (67) warga Garut yang gagal berangkat umrah lewat First Travel

Ahmad Rosadi anak keempat dari Rokayah (67) warga Garut yang gagal berangkat umrah lewat First Travel

GARUT, KOMPAS.com - Rokayah (67), warga Kampung Tegal Jambu Desa Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (24/08/2017) akhirnya meninggal dunia setelah dirawat selama kurang lebih 8 hari di RS Intan Husada Garut. Dia adalah salah seorang korban agen perjalanan First Travel.

Menurut keluarganya, Rokayah sakit karena menanggung malu setelah First Travel batal memberangkatkan dirinya umrah. Sementara berdasarkan diagnosa dokter, Rokayah sendiri menderita penyakit jantung.

"Ada rasa malu sama tetangga karena batal berangkat umrah, apalagi sudah sempat melaksanakan walimatus safar (syukuran) sebelum berangkat," ujar Rahmat Rosadi (44) anak keempat Rokayah saat ditemui di rumah duka, Sabtu (26/8/2017).

Rosadi yang tinggal di kawasan Pal Merah Jakarta Barat ini menyebutkan, sang ibu daftar umrah di First Travel melalui dirinya pada tahun 2015 lalu. Saat itu, ibunya didaftarkan berangkat bersama dirinya.

Di keluarganya sendiri ada 8 orang yang batal berangkat umrah karena kasus First Travel ini. "Dijanjikan berangkat sebelum puasa tahun ini, kemudian jadwalnya dimajukan dua hari, namun H-2 keberangkatan tiba-tiba ada pembatalan," katanya.

Baca juga: Sebagian Warga Grobogan Mendaftar First Travel Secara Online

Menurut Rosadi, sebelum berangkat umrah, ibunya sempat melakukan selamatan di rumah dan langsung berangkat ke rumahnya di Jakarta menunggu pemberangkatan. Setelah di Jakarta dan gagal berangkat, ibunya sempat tidak mau pulang ke rumah karena malu.

"Lebaran juga di Jakarta, setelah ada pembatalan dibawa pindah-pindah saja ke rumah anak-anaknya ada yang di Banten dan di Jakarta," ucapnya.

Hingga akhirnya sebut dia, sang ibu mau pulang ke rumah di Garut. Namun, tidak lama di kota ini, Rokayah sakit hingga harus dirawat di RSU dr Slamet Garut selama beberapa hari.

Setelah sempat sembuh beberapa lama di rumah ibunya kembali sakit dan dirawat di RS Intan Husada Garut hingga akhirnya meninggal dunia.

"Padahal, waktu akan berangkat sangat segar, semangat sekali, ini yang bikin saya sangat sakit hati," kata Rosadi.

Setelah ibunya batal umrah, semua keluarganya sepakat takkan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan umrah, karena takut ibunya teringat kembali dan terus bersedih. Namun, kondisi kesehatan ibunya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Rosadi menuturkan, selama ini keluarganya selalu berusaha mengobati kekecewaan hati orangtuanya. Bahwa meski batal berangkat, niatnya sudah diterima Allah SWT sebagai kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun