Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Utak Atik Biaya Umrah Murah

11 Agustus 2017   05:30 Diperbarui: 11 Agustus 2017   05:37 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jemaah haji

Ilustrasi jemaah hajiTANGERANG, KOMPAS.com - Masih tergiur pergi umrah dengan biaya super murah? Seharusnya kasus promo umrah First Travel jadi pelajaran berharga bahwa tawaran biaya umrah super murah tidak bisa begitu saja dipercayai.

"Jangan langsung percaya promo umrah itu (super murah) deh," ujar Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) Syam Resfiadi di Tangerang, Kamis (10/8/2017).

Menurut Syam, tawaran biaya umrah murah yang ditawarkan kerap terkait dengan pola bisnis digunakan oleh agen travel. Ada pola bisnis konvensional dengan margin keuntungan yang wajar namun ada pula dengan skema-skema tertentu.

Pola bisnis agen travel dengan skema di luar kebiasaan mencuat dalam kasus First Travel. Agen umrah yang gagal memberangkatkan ribuan calon jamaah umrah itu diduga mengunakan skema money game Ponzi.

Skema Ponzi bukanlah skema bisnis baru. Skema investasi tipu-tipu ini adalah modus penipuan yang usianya sudah ratusan tahun. Namun, hingga kini masih banyak orang terjebak oleh skema Ponzi. Sebut saja kasus investasi berkedok Manusia Menolong Manusia (MMM) dan Koperasi Pandawa. Jenis-jenis investasi tersebut menggunakan skema Ponzi.

Lembaga atau kelompok yang menggunakan skema Ponzi memanfaatkan dana para anggota-anggota baru untuk menutupi keuntungan anggota yang lebih dulu masuk dalam sistem. Keuntungan yang diperoleh bukan berasal dari dana yang diinvestasikan namun berasal dari anggota lain yang baru masuk.

Di dalam bisnis trevel umrah, skema ponzi bisa dimungkinkan. Caranya memanfaatkan dana calon jamaah untuk memberangkatkan calon jamaah yang lebih dulu mendaftar dengan biaya super murah.

Dalam skema ini, kuncinya adalah calon jamaah baru. Bila tak ada lagi calon jamaah baru, maka dana untuk memberangkatkan calon jemaah yang lebih dulu mendaftar akan terputus. (

Bukan Mustahil

Meski begitu, bukan berarti masyarakat tak bisa pergi umrah dengan biaya "miring". Namun Asphurindo mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan menggali informasi detail terkait biaya umrah dan agen travelnya.

Kementerian Agama (Kemendag) sempat menyatakan bahwa biaya umrah yang wajar ada di kisaran Rp 20 juta-an. Lantas apakah tawaran pergi umroh dengan biaya di bawah itu patut diwaspadai? Tentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun