Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada “MPV Sejuta Umat Pembunuh”

24 Juli 2017   08:30 Diperbarui: 24 Juli 2017   08:33 2072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceruk pasar LMPV di Indonesia punya porsi terbesar di banding segmen lain.

Chevrolet Spin Activ bisa menjadi andalan saat keluar dari rutinitas.Masalahnya, Toyota berkuasa penuh di pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia. GM tak mau kehilangan kesempatan begitu saja dan mencoba menantang. Model baru disiapkan, Spin, diklaim sudah melakukan riset mendalam sesuai kebutuhan konsumen Indonesia. Lagi-lagi, Chevrolet Spin, didapuk sebagai “MPV Sejuta Umat Pembunuh Avanza” dari Amerika mulai dipasarkan sejak 2013.

Pada tahun pertamanya, Chevrolet Spin memulai dengan langkah pelan, terjual Cuma 10.941 unit. Bukannya naik pada tahun selanjutnya, penjualan justru turun ke level 7.475 unit pada 2014, lebih parah ke 3.552 unit (2015), sampai akhirnya terjadi pengumuman mengejutkan disampaikan oleh pihak prinsipal.

Dibalut kondisi krisis global yang terjadi, GM mengumumkan akan menghentikan operasional pabrik di Indonesia yang baru berusia tiga tahun, pascarevitalisasi. Chevrolet yang semula bertatus sebagai pemanufaktur, beralih fungsi jadi importir dan mengandalkan pasokan model dari pabrik GM di Korea Selatan. Praktis, produksi Spin juga dihentikan dan tidak ada kabar kelanjutannya sampai saat ini.

Peta persaingan antara Avanza, Xenia, Mobilio, dan Spin periode 2010-2016 (Gaikindo).MPV Pembunuh Ketiga

Pada akhir 2013, pemerintah Indonesia juga menelurkan program baru, Kendaraan Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau lebih dikenal dengan julukan “mobil murah”. Program ini merupakan bentuk saingan dari proyek, “Eco Car” yang digulirkan oleh pemerintah Thailand. Dari proyek itu, lahir beberapa model yang diimpor ke Indonesia, antara lain Honda Brio, Nissan March, dan Mitsubishi Mirage.

Program ini ada kaitannya dengan sang “MPV Sejuta Umat Pembunuh” ketiga dari Honda, yakni Mobilio. Honda mulai memasarkan Brio ke Indonesia sejak 2012, sambil mengembangkan produk LMPV baru menggunakan platform yang sama. Setelah dua tahun riset, akhirnya Honda meluncurkan Mobilio.

Banyak orang mengatakan tantangan yang Toyota Avanza terima, kali ini setimpal, mengingat citra merek Honda yang kuat di benak konsumen Indonesia. Meski begitu, sebagai pemain baru, Honda tentu wajib menciptakan ramuan yang tepat, karena selain membidik Avanza, juga harus bersaing dengan Ertiga dan Xenia yang sudah terlanjur ada di pasar.

Benar saja, pada tahun perdana (2014) kemunculannya di pasar, Honda Mobilio langsung mampu menggeser Daihatsu Xenia dan Suzuki Ertiga dari takhta segmen LMPV di Indonesia. Honda mampu menjual 79.288 unit Mobilio, sedangkan Ertiga terjual 47.015 unit, dan Xenia 46.710 unit. Lantas bagaimana Avanza, masih melenggang dengan torehan mantap, dengan penjualan 162.070 unit.

Sampai tahun berikutnya, 2015 Honda Mobilio terjual 42.932 unit dan 39.482 unit (2016). Mobilio juga berhasil menggantikan posisi Jazz yang sebelumnya menyumbang penjualan terbesar buat Honda di Indonesia. Sampai sekarang, posisi Avanza masih belum tergoyahkan oleh MPV Sejuta Umat Pembunuh dari merek sekelas Honda sekalipun.

Wuling Confero S.

MPV Pembunuh Empat dan Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun