PURBALINGGA, KOMPAS.com - Halimun lembut mengepung gugusan bukit di sekeliling kaki Gunung Slamet. Udara sejuk menyelinap ke bilik-bilik rongga dada lewat setiap tarikan nafas. Kebun teh nan hijau terhampar luas, mengheningkan pesona dalam khidmat alam persada.
Panorama surga inilah yang bisa Anda dapatkan ketika berkunjung ke Lembah Asri, Desa Wisata Serang, Purbalingga, Jawa Tengah.
Terlebih, dengan letaknya yang berada di jalur alternatif Banyumas-Pantura, Lembah Asri Serang menjadi rekomendasi utama bagi Anda yang tengah melakukan perjalanan lintas-Jawa untuk berkunjung sekaligus rehat sejenak.
Sebab, untuk sampai Lembah Asri Serang hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari pusat kota atau atau 10 menit dari jalan raya Purbalingga-Pemalang.
(BACA: Sugito, Merajut Desa Mandiri di Lereng Slamet)
Di Lembah Asri, pengunjung dapat mencoba banyak wahana menarik, seperti high rope, flying fox, ATV bike, hingga kereta odong-odong.
Tak hanya moda transportasi diesel, di sana juga ada kuda-kuda jinak yang siap mengantar wisatawan berkeliling kebun teh.
(BACA: Menikmati Surga di Selat Pantar, Alor)
“Jika wisatawan yang memang ingin berjalan kaki sambil menikmati udara segar, kami sediakan Lorong Cinta berupa setapak yang dipenuhi bunga-bunga cantik untuk berfoto,” kata Kepala Desa Serang, Sugito.
Ada sebuah embung (danau buatan) di Lembah Asri. Di sana pengunjung dapat mencoba perahu kayuh sembari melihat refleksi gagahnya Gunung Slamet dari pantulan air.
Tak hanya itu, di Lembah Asri pengunjung juga dapat menikmati sensasi memetik buah stroberi langsung di kebunnya. “Ada satu kudapan unik yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Lembah Asri, namanya mendoan stroberi, di mana buah stroberi diubah menjadi gorengan,” ujarnya.