Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cak Nun Sebut Indonesia Terserang "Penyakit Komplikasi"

20 Juli 2017   05:45 Diperbarui: 20 Juli 2017   07:29 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emha Ainun Najib (dua dari kiri) dalam acara Halal Bi Halal Arek Suroboyo

Emha Ainun Najib (dua dari kiri) dalam acara Halal Bi Halal Arek SuroboyoSURABAYA, KOMPAS.com - Budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) menilai, Indonesia sedang terserang penyakit, yakni komplikasi.

Demikian gambaran kondisi bangsa yang disampaikan Emha dalam acara "Halal Bi Halal Arek Suroboyo" di Surabaya, Rabu (19/7/2017) malam.

"Penyakitnya Indonesia ini hanya satu, yakni penyakit komplikasi," sindirnya.

Baca juga: Teronggok Sakit, Kakek Sebatangkara Hidup dari Belas Kasihan Tetangga

Satu penyakit, kata Cak Nun, sudah diangkat, tinggal memulihkan bekas-bekasnya.

"Penyakit ini semacam kanker ganas yang jika dibiarkan bisa menjalar ke mana-mana," ujarnya.

Penyakit kanker diangkat yang dimaksud Cak Nun adalah ditetapkannya Ketua DPR Setyo Novanto dalam kasus korupsi megaproyek E-KTP.

"Di Indonesia ini kankernya banyak. Semoga setelah kankernya diambil Indonesia bisa hidup lebih sehat," ujarnya.

Selain sedang banyak dihinggapi penyakit, bangsa Indonesia juga sedang mengalami ketidakseimbangan dalam banyak hal.

"Ketidakseimbangan berpikir, ketidakseimbangan manajemen, ketidakseimbangan apa saja. Lahirnya perppu ormas adalah hasil dari ketidakseimbangan," ucapnya.

Baca juga: Cak Imin: Ekonomi Sulit Berputar, Situasi Politik Harus Lebih Kondusif

Meski begitu, Cak Nun berharap seluruh elemen bangsa tidak putus asa dengan kondisi ketidakseimbangan Indonesia sekarang. Bangsa Indonesia, kata dia, harus tetap mencari formula agar negara ini tetap hidup dengan penuh keseimbangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun