Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Data Pencarian MH370 Dirilis, Wajah Dasar Laut pun Terungkap

19 Juli 2017   21:45 Diperbarui: 19 Juli 2017   23:31 2300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model tiga dimensi dari dasar laut yang dikumpulkan oleh Australia selama masa pencarian MH370.

Model tiga dimensi dari dasar laut yang dikumpulkan oleh Australia selama masa pencarian MH370.

KOMPAS.com --Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada bulan Maret 2014 dari Beijing ke Kuala Lumpur memang telah dihentikan pada bulan Januari 2017 karena tidak berhasil menemukan bukti yang pasti dari kejadian tersebut. Namun, ternyata pencarian paling mahal dan paling lama dalam sejarah penerbangan tersebut tidak sia-sia.

Australia yang mengambil alih koordinasi pencarian MH370 baru saja merilis peta mendetail mengenai dasar laut perairan barat negara tersebut. Peta tersebut dibuat selama masa pencarian.

Charita Pattiaratchi, profesor kelautan di University of Western Australia, mengatakan, informasi yang didapat selama survei terhadap perairan terpencil di sebelah Barat Australia seluas 120.000 kilometer persegi ini akan memberi pengertian yang lebih dalam untuk nelayan, peneliti kelautan, dan peneliti geologi.

Dipublikasikan secara onlineoleh Geoscience Australia, data tersebut tidak hanya berisi model tiga dimensi dari permukaan bawah laut, tetapi juga informasi survei batimetrik analisis pergeseran.

(Baca juga: Mengejutkan, Ada Mata Air di Bawah Dasar Laut)

Kepada Reuters19 Juli 2017, Pattiaratchi berkata bahwa data tersebut menunjukkan lokasi-lokasi gunung laut yang akan menarik perhatian para nelayan laut dalam. Pasalnya, gunung laut yang kaya akan plankton memang menjadi tempat berkumpulnya ikan-ikan mahal seperti tuna, toothfish, alfonsino, dan trevally.

Selain itu, data lokasi gunung laut juga bisa digunakan untuk memperkirakan dampak tsunami yang sebenarnya, mengingat bahwa gunung laut dapat mengurangi energi tsunami, dan memperdalam pengetahuan kita mengenai benua Gondwana.

Menanggapi data tersebut, Martin Exel, seorang nelayan laut dalam bersama Austral Fisheries, mengatakan, melihat bagaimana hasil ini bisa keluar dari tragedi MH370 sangatlah menakjubkan. Dari perspektif nelayan, data ini akan menjadi informasi yang sangat berarti.

Akan tetapi, Exel tidak yakin bahwa data ini akan membuat nelayan berbondong-bondong ke sana. Menurut dia, biaya dan tingkat kesulitan untuk memancing di perairan tersebut akan menjadi tantangan tersendiri.

Sementara itu, Stuart Minchin, ketua divisi sains geologi lingkungan di Geoscience Australia, berkata bahwa pada saat ini, area terpencil tersebut telah menjadi salah satu perairan laut dalam yang paling terdata di bumi.

“Diperkirakan bahwa hanya 10 hingga 15 persen laut di dunia yang telah disurvei dengan teknologi seperti dalam pencarian MH370,” ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun