Ruang tinggal menjadi sangat langka
Penyebab utama penurunan populasi satwa liar di masa sekarang adalah hilangnya habitat dan fragmentasi. Semua itu termasuk deforestasi untuk pertanian, penebangan, pemukiman, dan fragmentasi hutan karena pembangunan jalan raya dan infrastruktur lain.
Selain itu, satwa liar juga terancam oleh aktivitas manusia, polusi, dan sampah. Seluruh ekosistem saat ini bermigrasi karena perubahan iklim, meninggalkan spesies yang kurang bisa beradaptasi atau berpindah.
Vertebrata kian menghilang
Jumlah spesies vertebrata yang telah dinyatakan punah sejak tahun 1500 setidaknya mencapai 338. Angka tersebut belum termasuk kategori-kategori kritis lain seperti "punah di alam liar", dan"mungkin punah", yang bisa mencapai total 617 spesies. Lebih dari setengah kepunahan tersebut terjadi sejak tahun 1900—198 dalam kategori "punah", dan 279 dalam kategori "punah di alam liar" dan "mungkin punah".
Seluruh populasi vertebrata di seluruh dunia dilaporkan telah turun 52 persen hanya dalam kurun waktu 45 tahun terakhir, dan ancaman kepunahan masih akan terus menghantui spesies-spesies yang lain.
Lebih parah dari yang kita duga
Studi terbaru yang dilakukan ilmuwan sengaja dibuat konservatif, sehingga tingkat aktual kepunahan hampir bisa dipastikan lebih ekstrem daripada yang ditunjukkan hasil penelitian.
Studi juga hanya berfokus pada vertebrata, yang memang relatif lebih mudah dihitung dan sebagian besar status konservasinya sudah dinilai, ketimbang invertebrata. Padahal, invertebrata menyusun lebih dari 99 persen keragaman spesies.
Jika memasukkan data invertebrata darat, penelitian memperkirakan bahwa kita mungkin telah kehilangan 7 persen (sementara) spesies yang ada di Bumi.
Tak ada spesies yang aman