Bahkan, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus diceritakan pernah mendatangi Gus Dur di Istana Kepresidenan dengan memakai sarung dan sandal jepit. Gus Mus menyatakan bahwa dia tidak khawatir jika tidak diperbolehkan masuk ke Istana.
"Kalau saya dilarang masuk, saya protes. Presidennya saja tidak pakai sepatu," ucap Gus Mus, berseloroh.
Istana kini
Di era Presiden Joko Widodo saat ini, aturan berpakaian di Istana Presiden juga masih sangat ketat. Seluruh tamu yang hadir dilarang pakai celana jeans. Aturan tersebut terpampang jelas di depan gerbang masuk Istana yang dikawal Pasukan Pengamanan Presiden.
Politisi PDI-P Adian Napitupulu, pernah tidak diperbolehkan masuk karena pakai celana jeans ke Istana. Padahal, anggota DPR itu datang untuk memenuhi undangan diskusi di Kantor Staf Presiden, bukan untuk bertemu Presiden Jokowi.
(Baca: Adian Napitupulu Geram Dilarang Masuk Istana karena Pakai "Jeans")
Namun, seperti era Bung Karno, aturan soal gaya berpakaian tidak diperlakukan ketat bagi para ulama. Para ulama yang diundang Jokowi ke Istana, bisa bebas keluar masuk dengan menggunakan sarung dan sandal.
Ulama yang kerap datang ke Istana Kepresidenan menggunakan sarung dan sandal, salah satunya adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini memang kerap diundang Jokowi ke Istana sejak situasi panas akibat dinamika pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Jokowi meminta bantuan Ma'ruf dan sejumlah ulama untuk mendinginkan suasana.
Belakangan hubungan Jokowi dan Ma'ruf semakin dekat. Jokowi sampai menghadiri pengukuhan Ma'ruf sebagai guru besar Universitas Islam Negeri Malang.
Jokowi juga menunjuk Ma'ruf menjadi Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).