Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Mura, Mantan Tukang Sapu yang Jadi "Guide" Pangeran Charles Hingga Obama

30 Juni 2017   13:44 Diperbarui: 30 Juni 2017   22:32 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mura Aristina (35), Staff Humas Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Mura Aristina (35), Staff Humas Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.MAGELANG, KOMPAS.com - Mura Aristina (35) tidak pernah menyangka akan menjadi salah satu petugas yang mempunyai tanggung jawab mendampingi tamu-tamu negara atau VIP di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Tamu VIP yang baru saja didampingi adalah mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beserta keluarganya, Rabu 28 Juni 2017 lalu. Sebelumnya, Humas Balai Konservasi Borobudur (BKB) ini pernah mendampingi tokoh-tokoh tersohor lainnya.

Perjalanan karir pria asal Dusun Bumen, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia mengawali karirnya sebagai tukang sapu di lingkungan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

"Saya tidak langsung jadi Humas di BKB, tapi saya jadi tukang sapu dulu dari tahun 1999-2004," kata Mura mengawali cerita kepada Kompas.com, Kamis (29/6/2017).

(Baca juga: Saat Obama Kaget di Candi Borobudur...)

 

Rasa cintanya kepada candi purba peninggalan dinasti Syailendra itu membuat Mura tidak perpaling untuk bekerja di tempat lain.

Pada tahun 2004, ia melamar sebagai petugas keamanan (satpam) di Candi Borobudur. Meski sudah berpengalaman sebagai penyapu di objek wisata internasional itu, Mura tetap harus melalui serangkaian seleksi untuk menjadi satpam.

Dari ratusan pelamar, hanya 8 orang yang dinyatakan lolos, dan Mura salah satu di antaranya. "Untuk bisa jadi satpam di sini seleksinya ketat, banyak sekali yang berminat. Saya bersyukur bisa lolos," ucapnya.

Selama empat tahun ia mendedikasikan dirinya menjadi petugas keamanan mandala Buddha terbesar di dunia itu. Banyak wisatawan yang bertanya tentang Candi Borobudur kepada dirinya.

(Baca juga: Kekaguman Obama terhadap Candi Borobudur dan Toleransi Masyarakat di Sekitarnya)

Karena itu, ia dituntut untuk mengasah kemampuan ilmu pengetahuan dan bahasa Inggrisnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kemampuan bahasa Inggrisnya bahkan dipuji Barack Obama saat berkunjung, Rabu 28 Juni 2017 kemarin.

Menurutnya, kemampuannya itu terasah karena kerap berjumpa dan menjadi guide wisatawan mancanegara.

Tahun 2008, pria kelahiran 20 Juli 1982 itu memberanikan diri untuk ikut seleksi staf humas di BKB. Kebetulan saat itu ada seorang staf yang pensiun. "Saya ditarik menjadi staf humas, tahun 2008. Baru sekitar tahun 2009 saya menjadi guide BKB," jelasnya.

Sejak itu Mura kerap ditunjuk untuk mendampingi tamu-tamu negara atau VIP yang berkunjungi ke Candi Borobudur.

(Baca juga: Di Candi Borobudur, Obama Mengenang Masa Kecilnya)

Mura bertugas memberikan penjelasan apapun tentang candi umat Buddha itu kepada tamu, mulai dari sejarah, struktur, relief, hingga alam sekitarnya.

Sejumlah tokoh tersohor, baik nasional hingga internasional pernah didampinginya. Antara lain Pangeran Inggris Charles, Putri Thailand Mahacakri Sirindon, Putra Mahkota Norwegia Haakon, Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, Raja Swedia Carl XVI Gustav, hingga beberapa Miss Universe.

Menurutnya, semua tamu mempunyai karakter dan kesan tersendiri selama didampinginya. Ada tokoh yang pasif hanya mendengar penjelasan Mura, namun ada juga tokoh yang aktif bertanya sehingga komunikasi terjalin baik.

"Barack Obama paling berkesan, karena pengamanannya super ketat. Beliau paling aktif bertanya, rasa ingin tahunya besar," kenang Mura.

Mura menuturkan, komunikasi yang aktif menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pendamping. Suasana menjadi lebih rileks, tidak kaku, dan tentu akan berkesan di hati tamu.

Ilmu pengetahuan tentang Candi Borobudur pun bisa dengan mudah disampaikan oleh Mura kepada tamu. "Kepuasan dalam guiding adalah jika ditanya dan berkomunikasi, suasana jadi lumer, ndak garing," tukasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun