Karena itu, ia dituntut untuk mengasah kemampuan ilmu pengetahuan dan bahasa Inggrisnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kemampuan bahasa Inggrisnya bahkan dipuji Barack Obama saat berkunjung, Rabu 28 Juni 2017 kemarin.
Menurutnya, kemampuannya itu terasah karena kerap berjumpa dan menjadi guide wisatawan mancanegara.
Tahun 2008, pria kelahiran 20 Juli 1982 itu memberanikan diri untuk ikut seleksi staf humas di BKB. Kebetulan saat itu ada seorang staf yang pensiun. "Saya ditarik menjadi staf humas, tahun 2008. Baru sekitar tahun 2009 saya menjadi guide BKB," jelasnya.
Sejak itu Mura kerap ditunjuk untuk mendampingi tamu-tamu negara atau VIP yang berkunjungi ke Candi Borobudur.
(Baca juga: Di Candi Borobudur, Obama Mengenang Masa Kecilnya)
Mura bertugas memberikan penjelasan apapun tentang candi umat Buddha itu kepada tamu, mulai dari sejarah, struktur, relief, hingga alam sekitarnya.
Sejumlah tokoh tersohor, baik nasional hingga internasional pernah didampinginya. Antara lain Pangeran Inggris Charles, Putri Thailand Mahacakri Sirindon, Putra Mahkota Norwegia Haakon, Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, Raja Swedia Carl XVI Gustav, hingga beberapa Miss Universe.
Menurutnya, semua tamu mempunyai karakter dan kesan tersendiri selama didampinginya. Ada tokoh yang pasif hanya mendengar penjelasan Mura, namun ada juga tokoh yang aktif bertanya sehingga komunikasi terjalin baik.
"Barack Obama paling berkesan, karena pengamanannya super ketat. Beliau paling aktif bertanya, rasa ingin tahunya besar," kenang Mura.
Mura menuturkan, komunikasi yang aktif menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang pendamping. Suasana menjadi lebih rileks, tidak kaku, dan tentu akan berkesan di hati tamu.
Ilmu pengetahuan tentang Candi Borobudur pun bisa dengan mudah disampaikan oleh Mura kepada tamu. "Kepuasan dalam guiding adalah jika ditanya dan berkomunikasi, suasana jadi lumer, ndak garing," tukasnya.