Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seorang Warga di Malang Diteror Bom dan Dimintai Uang Rp 10 Juta

9 Juni 2017   11:44 Diperbarui: 9 Juni 2017   18:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jajaran Polres Malang saat mengamankan lokasi ancaman teror bom di Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (9/6/2017)MALANG, KOMPAS.com - Ancaman teror bom terjadi di Desa Ganjaran, RT 14 RW 2 Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat (9/6/2017) sekitar pukul 4.30 WIB.

Ancaman itu menimpa keluarga Arwan Sarafitoto (54). Ancaman itu bermula saat istri korban menerima pesan singkat berupa SMS dari nomor tidak dikenal.

Dalam SMS itu, pelaku menyebut ingin balas dendam dan telah menaruh bahan peledak di teras rumah korban yang bisa diledakkan dari kejauhan melalui remot kontrol.

Baca juga: Tersangka Teror Bom Kampung Melayu Bertambah 

Selain itu, pelaku melalui SMS itu juga meminta uang Rp 10 juta kepada korban. Uang itu diminta jika korban ingin selamat dari ledakan yang telah dipersiapkan.

Jajaran kepolisian dari Polres Malang sudah melakukan pengamanan di lokasi ancaman teror tersebut. Polisi juga sudah memasang garis polisi di rumah korban.

"Sudah kita tangani. Kita laksanakan pengamanan dan sterilkan TKP serta buat parameter untuk jarak aman jangkauan masyarakat," kata Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung.

Tim penjinak bom dari Detasemen B Brimob Polda Jawa Timur juga sudah mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan.

Baca juga: Rumah Kosong Bekas Pelaku Teror Bom Kampung Melayu di Bogor Digeledah

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Diduga, ancaman teror itu bermotif ekonomi karena ada permintaan sejumlah uang.

"Untuk sementara ekonomi. Ya, minta duit. Bukan kelompok teroris. Tetap teror tapi bukan kelompok teroris," kata Ujung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun