JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal perbedaan pandangan politik antara dirinya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di dalam Pilkada DKI Jakarta.
Jokowi mengakui bahwa dirinya dan sang wakil berbeda pandangan politik dalam pesta demokrasi rakyat Ibu Kota tersebut.
Presiden Jokowi dengan tegas memosisikan diri tidak memihak ke pasangan calon manapun. Sementara, JK memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
(Baca:Â Kalla Yakinkan Publik Hubungannya dengan Jokowi Baik-baik Saja)
Meski begitu, Jokowi menyadari banyak pihak yang tidak percaya bahwa dirinya netral dan berdiri di atas semua golongan di dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Banyak orang yang enggak percaya. Bolak-balik saya sampaikan bahwa di wilayah praktis seperti pemilihan gubernur, pemilihan wali kota dan bupati, saya ingin betul-betul berada netral. Apalagi sampai intervensi-intervensi. Saya sampaikan tidak," ujar Jokowi dalam acara 'Jokowi di Rosi' di Kompas TV, Kamis (25/5/2017).
"Banyak yang tidak percaya. Banyak yang enggak percaya. Tetapi sekali lagi yang kita lihat sekarang ini ya seperti apa adanya. Tidak hanya di DKI, di daerah lain juga sama (Jokowi tidak intervensi)," lanjut dia.
Sementara soal Kalla yang memilih mendukung pasangan Anies-Sandi, Jokowi mengatakan, dirinya tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap wakilnya tersebut untuk juga netral.
(Baca:Â Kalla: Saya Tidak Tahu Pilihan Bapak Presiden)
Sebab, pilihan Kalla tersebut merupakan pilihan politik. Tidak memaksakan kehendak tersebut dinilai menjadi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat.
"Rakyat harus diberikan sebuah pendidikan, yang mana wilayah politik, mana wilayah pemerintahan dan mana wilayah hukum, itu memang berbeda-beda," ujar Jokowi.