Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemprov DKI Raih 6 Penghargaan atas Inovasi Pelayanan Publik

22 Mei 2017   11:44 Diperbarui: 22 Mei 2017   18:30 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut data yang dilansir PAM Jaya dan Operator, pada 2015 kebutuhan air bersih di Jakarta sebesar 26,1 m3/detik. Sementara itu, ketersediaan air bersih hanya 17 m3/detik. Artinya ada defisit 9,1 m3/detik.JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima 6 penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) terkait 6 inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

"Penghargaannya diberikan malam Minggu kemarin di Gresik, Jawa Timur. Itu skala nasional untuk kompetisi inovasi pelayanan publikdari Kemenpan RB," kata Kepala Biro Organisasi Reformasi Birokrasi DKI Jakarta Dhani Sukma kepada Kompas.com, Senin (22/5/2017).

Dhani mengatakan, Pemprov DKI mengirimkan 53 proposal dalam kegiatan tersebut. Dari 53 proposal, 6 proposal inovasi kegiatan publik Pemprov DKI masuk dalam kategori Top 99 dan meraih penghargaan.

Dhani menjelaskan inovasi apa saja yang mendapat penghargaan dari Kemenpan RB. Inovasi pertama dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bernama "Si Dukun 3 in 1". Dhani mengatakan inovasi itu adalah integrasi layanan rumah sakit, kependudukan, dan BPJS Kesehatan.

"Jadi ada petugas yang stand by di RSUD, ketika si anak ini lahir, surat keterangan lahir bisa keluar, akta kelahiran langsung dapat, dan BPJS juga sudah didaftarkan untuk anak itu," ujar Dhani.

Inovasi kedua dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah bernama "Pena Berkarib" atau petabencana.id bersama kurangi risiko bencana. Dengan inovasi ini, titik-titik rawan bencana di tiap kelurahan akan terkoneksi ke tingkat provinsi. Kemudian, semua titik rawan bencana itu akan disambungkan ke command centre 112 agar mudah diakses.

"Output-nya adalah peta bencana tiap wilayah," ujar Dhani.

Inovasi ketiga adalah KPK Pulo Kebo atau kader peduli luka diabet puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Inovasi tersebut merupakan perawatan luka terhadap penderita diabetes agar tidak perlu diamputasi.

Dhani mengatakan inovasi itu membuat tingkat orang yang diamputasi karena diabetes menjadi menurun.

Inovasi keempat dari Perusahaan Daerah Air Minum Jaya yang bernama "kue lumpur" dari AETRA. Inovasi ini memisahkan air kali dengan lumpurnya sehingga menjadi air bersih.

Inovasi kelima adalah pelayanan terhadap pelanggan PDAM dengan menggunakan whatsapp dan sms.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun