JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar menganggap polisi sudah berupaya maksimal dalam mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.
Ia meyakini, pelakunya akan tertangkap tak lama lagi.
"Dalam dua minggu ini saya yakin polisi akan ketemu orangnya," ujar Antasari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/5/2017).
(baca: 35 Hari Mencari Penyiram Air Keras Novel Baswedan)
Jika tidak ketemu juga setelah itu, maka Antasari mendesak dibentuknya tim pencari fakta. Namun, menurut dia, tim tersebut tidak perlu melibatkan pihak luar.
Ia menganggap, cukup tim dari kepolisian saja yang dibentuk secara khusus untuk mencari pelakunya.
"Buat apa libatkan pihak luar, menambah anggaran segala macam, administrasi, materi," kata Antasari.
"Polisi sudah cukup orangnya, sehingga didodorong kerja maksimal," lanjut dia.
(baca: Polri Tegaskan Masih Mampu Tangani Kasus Novel)
Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga orang yang dicurigai sebagai pelaku penyiraman. Saat diperiksa, dua orang terkonfirmasi tidak berada di lokasi saat penyiraman terjadi.
Kemudian, polisi menangkap AL, yang diketahui identitasnya dari foto yang diserahkan Novel ke polisi.
Namun, ternyata AL punya alibi saat kejadian berlangsung.
Novel Baswedan diserang dengan air keras jenis asam sulfat usai menunaikan shalat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan di dekat rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa (11/4/2017).
Keterangan yang didapat saat ini hanya ciri fisik yang dikenali oleh Novel dan saksi, yaitu dua orang berboncengan naik sepeda motor mengenakan jaket hitam dan helm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H