"Tahun lalu Ahok enggak mau ketemu, beberapa bulan lalu sebelum ada Plt juga enggak mau. Disamperin lagi, sudah ada Plt," ujar Idrus.
Baca: Said Iqbal Tegaskan Pihaknya Tak Terlibat Pembakaran Karangan Bunga
Padahal, kata Idrus, Ahok selalu menyampaikan soal kesejahteraan rakyat Jakarta. Misalnya tentang Ahok yang memberikan rusun kepada warga terdampak penggusuran, subsidi daging bagi pemegang KJP, atau jaminan pendidikan hingga bangku kuliah. Idrus merasa buruh belum mendapat perhatian seperti itu oleh Ahok.
"Padahal buruh itu kena pajak. Kami nih kena pajak. Kok ada orang susah datang dari daerah enggak ada kerja malah dikasih rusun," ujar Idrus.
"Bagaimana enggak sedih? Pekerja yang pajaknya dipotong masuk ke pemda tapi enggak diperhatikan, ini yang dituntut keadilan," lanjut Idrus.
Kekecewaan para buruh yang merasa tidak pernah diperhatikan Ahok pun memuncak pada May Day lalu. Aksi bakar karangan bunga pun terjadi.
"Jadi kemarahan anak-anak ini memang sudah memuncak," ujar Idrus.
Baca: Ahok: Sayang Aja Karangan Bunga Dibakar, Itu Rezekinya Pasukan Oranye
Namun, dia merasa masalah pembakaran itu sudah selesai. Sebab, dia sudah meminta maaf kepada Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto dan Kasatpol PP Jupan Royter. Sampah-sampah sisa pembakaran pun sudah dibersihkan hari itu juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H