MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Sabtu (29/4/2017) malam, di Manila, mengaku akan meminta Amerika Serikat (AS) menahan diri dan membiarkan Korea Utara (Korut) bermain-main dengan "petasan".
Tampaknya Duterte mengeluarkan sindiran terhadap Korut yang terus menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh meski dikecam dunia. Â
Pada Sabtu, Korut menembakkan rudal balistik jarak jauh lagi namun gagal mencapai tujuan yang diharapkan.
"Saya akan menerima telepon dari (Presiden AS) Donald Trump pada malam ini. Saya akan mengatakan kepada dia bahwa jangan sampai ada perang di kawasan ini karena kamilah yang akan menerima dampaknya," kata Duterte.
Baca: Korut Tak Hiraukan AS dan China, Tembakkan Lagi Rudal Balistik
Presiden Filipina itu menyampaikan pernyataannya di hadapan ratusan wartawan usai menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
"Biarkan mereka (Korut) bermain dengan rudal. Lihatlah itu seperti Anda melihat dalam festival," kata Duterte sambil menirukan gerakan petasan.
Pada Sabtu (29/4/2017) pagi waktu setempat, atau satu hari setelah para menteri negara-negara ASEAN mengeluarkan pernyataan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Semenanjung Korea, Pyongyang menggelar uji coba rudal kendali jarak jauh meski berakhir gagal.
Baca:Â Soal Tembakan Rudal Korut, Bentuk Provokasi Baru untuk AS
Duterte mengatakan, situasi tersebut sudah sangat membahayakan dan meminta semua pihak untuk menahan diri.
"Saat ini ada dua negara yang tengah bermain-main, dengan cara yang tidak menghibur. Situasi ini sangat membuat dunia di ambang kehancuran," kata dia.
"Saya meminta AS, sebagai pihak yang memikul tanggung jawab lebih besar, untuk tidak terprovokasi dengan langkah terbaru pemimpin Korut (Kim Jong Un) yang ingin membuat kiamat di dunia," kata Duterte.
Baca:Â ASEAN Kritik Uji Coba Rudal dan Nuklir Korut
Beberapa pekan lalu, negara-negara di kawasan Asia menunjukkan kekhawatiran akibat pernyataan Wakil Presiden AS Mike Pence yang mengaku bahwa era "kesabaran strategis" sudah usai dan aksi militer tengah dipertimbangkan untuk menghentikan provokasi Korut.
"Jika ada satu bom meledak dan melukai satu orang saja, maka situasinya akan menjadi tidak terkendali," kata Duterte.
Pernyataan serupa juga disampaikan secara terpisah pada hari yang sama oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang meminta Korut dan semua pihak yang terlibat dalam ketegangan itu untuk menahan diri.
Baca:Â Militer AS Berniat Tembak Jatuh Rudal Uji Coba Korut
"Situasi di Semenanjung Korea memang menjadi salah satu bahasan utama dalam KTT ASEAN pada hari ini. Presiden Joko Widodo meminta semua negara untuk membantu terciptanya perdamaian dan keamanan dengan menahan diri," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H