Kebanyakan mereka bersikeras tetap ingin mengirim. Akhirnya Linda pun mengerjakan pesanan mereka. Namun, Linda tidak bisa menjanjikan lokasi pemasangan bunga kepada pelanggannya. Sebab, karangan bunga di Balai Kota sudah begitu banyak dan memakan tempat.
"Orang saya jadinya cuma bisa sampaikan ke staf di dalam Balai Kota, tapi panitia yang menentukan posisinya," ujar Linda.
Kaget banyak pesanan
Pemilik toko bunga Florist Lotus, Melvin, juga bercerita mengenai pesanan karangan bunga yang dia terima. Melvin mengaku sempat kaget ketika pesanan datang tanpa henti.
"Aku agak kaget respons masyarakat sampai kaya gini. Banyak juga pada telepon terus pesan," ujar Melvin.
Melvin mengatakan banyak orang yang datang langsung ke toko bunganya untuk memesan karangan bunga. Namun ada juga yang memesan melalui telepon. Melvin mengatakan pemesan bunga datang dari perorangan.
"Tetangga sekitarku juga banyak yang pesan, teman dekat, klien juga. Mereka pribadi-pribadi aja sih. Jadi pengirimnya beda-beda semua kalau saya lihat," ujar Melvin.
Baca juga: Karangan Bunga Disebut Settingan, Ahok Kesal
Melvin mengatakan pemesan bunga juga membuat sendiri isi pesan mereka. Beberapa karangan bunga memiliki pesan yang lucu-lucu. Dia mengaku sampai tertawa sendiri melihat pesan-pesan itu.
"Jadi bukan aku yang ngarang sih. Dari tadi, tulisan yang sama juga cuma sedikit. Kebanyakan beda-beda, kata-kata mereka sendiri," ujar Melvin.
Melvin mengaku menerima banyak pesanan. Namun dia belum tahu pasti berapa banyak pesanan yang dia terima. Para pekerja di toko bunga miliknya sudah puluhan kali antar bunga di Balai Kota.