Kasus itu bermula ketika mobil yang membawa rombongan keluarga Suryati kabur menghindari razia yang dilakukan Polres Lubuklinggau, Selasa (18/4/2017) lalu.
Mobil sedan Honda City berisi delapan penumpang (dua di antaranya anak-anak) itu kemudian diberondong tembakan menggunakan senjata laras panjang SS1 oleh Brigadir K.
Selain Suryati (tewas), Diki (29) terkena tembakan di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan, dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri.
Cucu Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena diduga terserempet peluru. Seorang anak lainnya, Galih (6), tidak mengalami luka.
Kapolda Sumsel Agung Budi Maryoto mengakui antara Brigadir K dan keluarga korban ternyata masih ada hubungan keluarga.
"Memang, Brigadir K dengan keluarga korban masih ada hubungan keluarga. Masalah ada hubungan keluarga, biar mereka yang saling bersilahturahmi," ujar Irjen Agung.
Kapolda mengaku, saat ini ia masih terus berupaya untuk fokus mengurusi para korban yang masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Palembang.
"Untuk Galih, sudah sehat dan sebenarnya sudah bisa pulang. Tetapi karena ibunya masih dalam masa pemulihan, ia masih berada di rumah sakit. Sedangkan Dewi dan Novi saat ini masih dalam perawatan," katanya.
Baca juga: Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki Polisi saat Sedang Berhenti
Kapolda juga menjelaskan proses hukum terhadap Brigadir K terus dilakukan.
"Memang ada hubungan keluarga, tetapi saya tetap tegas terhadap anggota yang melakukan kesalahan. Proses hukum tetap dilaksanakan," kata Agung.