JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki kuliner yang beragam, terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari jajanan pasar seperti pisang goreng, klepon, onde-onde, kue getuk, hingga kuliner legendaris yang memiliki sejarah panjang seperti lumpia, gudeg, dan rendang.
Namun pertanyaan yang sering muncul akhir-akhir ini, apakah kuliner Indonesia sudah benar-benar dikenal oleh dunia?
“Kuliner Indonesia sungguh sangat beragam, sehingga kalau bercerita tentang kuliner atau gastronomi Indonesia, sudah pasti tak akan ada habisnya. Tetapi dari keberagaman kuliner Indonesia ini, yang paling dikenal oleh dunia hanyalah nasi goreng,” ujar Founder and Director Ubud Food Festival, Janet DeNeefe saat media gathering di Plataran Menteng, Jakarta, Jumat (14/4/17).
Oleh karena itu, tambah Janet, mereka melalui Ubud Food Festival yang diadakan setiap tahun mampu membantu mengenalkan keberagaman kuliner Indonesia ke kancah internasional. Beberapa koki terkenal Indonesia seperti Farah Quinn, Petty Elliot dan Ragil Imam Wibowo juga mengamini hal tersebut.
“Menurut saya hal paling dasar untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke kancah dunia dimulai dari kualitas bahan dasarnya terlebih dahulu. Dari bahan dasar yang berkualitas akan menciptakan hidangan yang berkualitas pula, sehingga kita juga akan percaya diri untuk memperkenalkan ke dunia luar,” ujar Farah Quinn.
Kalau kualitas bahan dasar di pasar sudah berkualitas, lanjut Farah, sudah pasti petani-petani Indonesia akan lebih bersemangat untuk menghasilkan produk yang berkualitas pula. Pemerintah dan warga Indonesia juga mempunyai andil yang besar di sini.
Chef Ragil selaku koki yang mengenal seluk-beluk makanan Indonesia juga berpendapat. “Selain nasi goreng, Indonesia juga dikenal dengan makanan rendangnya yang juga terbaik di dunia. Makanan-makanan ini lah yang bisa kita gunakan sebagai lokomotif promosi kuliner Indonesia ke luar,” ujarnya.
Selain memiliki "lokomotif", tambah Chef Ragil, tentu kita juga harus memiliki "gerbong".
"Di sini bisa berarti makanan pendamping untuk dikenalkan. Tak hanya nasi goreng, rending ataupun soto,” ungkapnya lagi.
Petty Elliot selaku penulis buku kuliner terkenal juga mengemukakan pendapatnya mengenai kuliner Indonesia. “Dalam hal mempromosikan kuliner Indonesia, Kementerian Pariwisata melalui Wonderful Indonesia-nya juga harus lebih galak dalam melakukan promosi. Makanan seperti soto, sambal, kecap manis dan tempe bisa juga dijadikan branding untuk kuliner Indonesia. Karena keempat makanan tersebut memiliki keunikan dan cerita yang kuat terhadap Indonesia,” ujar Petty.
Pada akhirnya, kerjasama antara pemerintah Indonesia, para chef Indonesia, dan warga Indonesia harus dicanangkan secara serius untuk mempromosikan kuliner Indonesia ke kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H