Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melunak, Trump Nyatakan Tiongkok Bukan Manipulator Mata Uang

15 April 2017   16:15 Diperbarui: 16 April 2017   03:00 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump.

Presiden AS Donald Trump.WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai melunak sikapnya terhadap negeri tirai bambu. Melunaknya sikap Trump tersebut di tengah upaya menjalin kerja sama kedua negara.

Trump mengatakan pemerintahan AS tidak akan menyebut China sebagai manipulator mata uang. Sebelumnya Trump menuduh China melemahkan mata uangnya untuk membuat ekspornya lebih kompetitif dengan barang-barang produksi AS.

Selebihnya, Departemen Keuangan AS akan melakukan pengawasan ekstra ketat terkait valuta asing dan kebijakan ekonomi dengan lima mitra dagang AS yakni, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman dan Swiss.

Mengutip Pada pemilu AS lalu, Trump sempat melabeli China sebagai manipulator mata uang. Trump menuding China telah melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menopang nilai mata uang yuan.

Departemen Keuangan AS juga memperingatkan bahwa pihaknya akan meninjau kembali perdagangan bilateral dengan China agar perdagangan kedua negara lebih terbuka untuk ekspor barang dan jasa AS kepada China.

"China perlu untuk menunjukkan bahwa kurangnya intervensi untuk menolak penghargaan selama tiga tahun terakhir mewakili pergeseran kebijakan tahan lama dengan membiarkan RMB (yuan) meningkat dengan kekuatan pasar setelah apresiasi tekanan terus," kata laporan itu.

Mantan Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Internasional AS era Persiden Obama Nathan Sheets mengatakan, pemerintahan Trump saat ini mengambil pendekatan berdasarkan data valuta asing bukan politik.

"Ini adalah pernyataan yang jelas ke China bahwa mereka membutuhkan kemajuan," terangnya.

Menurutnya, Departemen Keuangan AS tidak mengubah tiga batas utama untuk mengidentifikasi manipulasi mata uang yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Obama sejak empat tahun lalu.

Yakni, surplus perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat harus lebih dari 20 miliar dollar AS atau lebih.

Kemudian, surplus rekening giro global lebih dari 3 persen dari produk domestik bruto, dan terus-menerus Valuta Asing pembelian setara 2 persen dari PDB selama 12 bulan, dan pembelian valuta asing yang terus- menerus sama dengan 2 persen dari PDB selama 12 bulan.

Dengan itu, tidak ada negara bertekad untuk sepakat denganketiga kriteria tersebut, namun Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman dan Swiss menyepakati dua dari tiga batas utama tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun