JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto, menerima penghargaan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, Rabu (12/4/2017), atas aksi heroiknya dalam kasus penodongan disertai penyanderaan di dalam angkot, di Jakarta Timur.
Di depan Kapolda, pejabat Polda Metro Jaya, dan anggota lainnya, Sunaryanto menceritakan bagaimana dia menyelamatkan Risma Oktaviani (25) dan bayinya, pada Minggu (9/4/2017) malam.
"Izin Jenderal, dari hasil kejadian menimbulkan hasil negosiasi kelihatannya selama setengah jam kelihatannya tidak ada hasil, sangat alot," kata Sunaryanto, di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
(baca: Kasus Penodongan di Dalam Angkot dan Aksi Heroik Aiptu Sunaryanto)
 Sunaryanto menceritakan kenapa dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melumpuhkan pelaku penodongan, Hermawan (28).
Dia sejak awal memang ingin menembak, namun situasi tidak memungkinkan lantaran ada potensi membahayakan sandera dan warga lainnya yang berada di lokasi. Sunaryanto berusaha berkoordinasi dengan warga yang berkerumun agar menjauh dan bersiap untuk menarik Risma dan bayinya apapun yang terjadi.
"Setelah masyarakat agak menjauh, saya tarik pelatuk tiga kali normal kembali, setelah ketiga akhirnya saya membuat skenario mengalihkan situasi pelaku, saya lihat masyarakat udah agak menjauh udah memungkinkan, saya Bismillahirrahmanirrahim, saya shalawatan tiga kali, Allahumma shali 'ala Muhammad, saya yakin ya Allah mudah-mudahan ini tidak meleset," ungkap dia.
(baca: Cerita Saksi Mata Penodongan Ibu dengan Balita di Dalam Angkot)
Sunaryanto akhirnya berhasil melumpuhkan Hermawan saat lengah dan agak menurunkan tangannya. Iriawan dan anggota lainnya berdecak kagum dan bertepuk tangan atas prestasi Sunaryanto.
"Sekali lagi, saya dan keluarga besar Polda Metro Jaya merasa bangga dengan saudara, di tempat lain lalu lintas pernah menjatuhkan citra polri, sementara di Polda Metro Jaya menaikkan citra polri yang kita cintai," kata Iriawan.
(baca: Korban Penodongan di Angkot Akan Dipulihkan dari Trauma)