Salah satunya Senator asal Provinsi Riau, Intsiawati Ayus. Dalam forum rapat paripurna ia mengusulkan diadakan forum di luar paripurna untuk mengklarifikasi keriuhan yang telah berkepanjangan.
Usulan tersebut sempat ditanggapi positif oleh Oesman Sapta selaku pimpinan sidang.
"Forum kumpul bersama Anggota DPD selama ini sepertinya hanya di forum sidang paripurna. Eloklah kalau kita buat forum untuk mengklarifikasi semua riuh hingga ke depannya kita tidak terganggu lagi untuk agenda apapun," kata Intsiawati.
Hal serupa diungkapkan Senator asal Provinsi Jambi, Juniwati. Ia menegaskan dirinya tak memihak, baik kepada kubu Oesman Sapta maupun kubu Farouk-Hemas.
Ia tak lagi menginginkan DPD yang seolah memiliki dua kepemimpinan.Â
"Masing-masing merasa benar. Kalau saya sendiri terang, saya tidak memihak orang-perorang. Yang saya cari kebenaran. Mohon, hati nurani kita," kata dia.
Sementara itu, Senator asal Provinsi Lampung, Anang Prihantoro menilai "bola panas" ada pada MA. Ketua MA diminta menjawab dengan bijak surat yang telah dilayangkan Farouk-Hemas.
Ia mengaku tak keberatan jika Oesman Sapta menjabat Ketua DPD. Anang hanya merasa keberatan dengan proses pengangkatan Oesman Sapta dan dua pimpinan lainnya yang dianggap mengangkangi putusan MA.
"Ini enggak boleh jadi contoh. Tapi kami yakin MA akan konsisten," tutur Anang.
Rakyat lelah
Perebutan kekuasaan di internal DPD menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak meragukan konflik internal tersebut dapat segera terselesaikan karena kedua belah pihak sama-sama ngotot dengan posisinya masing-masing.