Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Pakai Tabir Surya, Mengapa Kulit Masih Terbakar?

2 April 2017   13:00 Diperbarui: 4 April 2017   15:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IlustrasiKOMPAS.com - Anda perlu menggunakan tabir surya di waktu yang tepat untuk menghindari kulit terbakar sinar matahari. Menurut Lauren Ploch, MD, dermatolog bersertifikat dan anggota American Academy of Dermatology, penggunaan tabir surya tak seperti penggunaan losion tubuh pada umumnya.

Bila Anda ingin menggunakannya saat berenang atau pergi ke pantai, gunakan tabir surya sebelum beranjak dari rumah, sehingga kulit dapat benar-benar terlindungi saat Anda sampai di lokasi terbuka dan terpapar sinar matahari langsung.

Setelah sampai di lokasi renang atau pantai, pastikan kulit dalam keadaan kering. Kulit yang basah akibat keringat atau minyak dapat membuat tabir surya luntur dan tak menempel.

“Keringat atau minyak benar-benar dapat mencuci tabir surya dari tubuh Anda. Membuat kulit tak terlindungi dengan maksimal,” kata Dr Ploch.

“Sehingga, untuk benar-benar melindungi kulit, hapus minyak dan keringat dengan handuk kering, lalu aplikasikan kembali tabir surya setiap kali kulit Anda basah atau berkeringat,” tambahnya.

Bila sudah mengikuti langkah tadi namun kulit Anda tampaknya masih terbakar setiap kali Anda menerapkan tabir surya, bisa jadi karena produk itu sendiri.

Kadang-kadang, beberapa bahan tabir surya (yaitu avobenzone) dapat menyebabkan reaksi fotoalergi, yaitu perubahan kulit yang terjadi dalam beberapa hari dan terlihat maupun terasa seperti terbakar sinar matahari.

Untuk melihat apakah formula dalam tabir surya adalah pelakunya, beralihlah pada tabir surya mineral yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida, yang cenderung lebih lembut pada kulit sensitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun