Zahir yang sempat digigit ular sanca tersebut mengalami luka parah di tangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara, ular sanca yang ditangkap itu akan dijual kepada para pencinta binatang dan uangnya akan digunakan untuk biaya pengobatan Zahir.
(Baca juga: Satu Jam Berjibaku dengan Ular Sanca, Tangan Zahir Terluka Parah)
Kemudian pada 20 Oktober 2015, seekor ular piton berukuran 4,5 meter muncul di permukiman warga. Diduga sang ular sedang menyelamatkan diri saat ribuan hektar hutan di Kelurahan Sulewatang, Kecamatan Polewali, terbakar.
Ular piton ini pertama kali ditemukan sedang bergelantungan di pohon oleh warga bernama Hendrik. Sebelumnya, warga menemukan belasan ular piton melintasi permukiman mereka. Hendrik terpaksa melukai ular ini dengan parang panjang karena melawan saat akan ditangkap.
“Mungkin ularnya sedang kepanasan dan lari ke pemukiman warga. Karena khawatir menerkam ternak dan warga, terutama anak-anak, saya berusaha menangkapnya. Tetapi karena melawan, saya terpaksa memarangi kepalanya,” ujar Hendrik yang mengaku sempat bergulat dengan piton sebelum ditangkap oleh warga.
(Baca juga: Diukur Ulang, Ular Piton Pemangsa Petani Ternyata Capai 7 Meter)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H