Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dipertanyakan, Sumber Dana Bantuan yang Kerap Diberikan Bupati Dedi

31 Maret 2017   10:30 Diperbarui: 1 April 2017   06:31 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (berdiri, baju hitam) menemui warganya yang sudah berusia lanjut dan hidup sebatang kara dalam kemiskinanPURWAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga dan netizen mempertanyakan sumber dana bantuan yang diberikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Sebab, Dedi yang juga ketua DPD Golkar Jabar ini kerap memberikan bantuan, bukan hanya untuk warga Purwakarta, tetapi juga dari daerah lain.

"Saya lihat dia (Dedi) memberikan bantuan tidak hanya untuk warga Purwakarta. Tapi juga untuk warga di luar Purwakarta. Dari mana dananya," tanya Andi Sulistiawan, warga Plered, Purwakarta, Jumat (31/3/2017).

Baca juga: Bertemu Dedi Mulyadi, Ibu Asal Garut Yakin Bisa Hadapi Gugatan Rp 1,8 Miliar oleh Anaknya

Andi mengaku khawatir dana yang digunakan bersumber dari APBD Purwakarta. Jika APBD digunakan untuk kebutuhan warga Purwakarta tak menjadi soal. Namun jika bukan, kasihan warga Purwakarta.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku pernah mendapat pertanyaan serupa. Ia menjawab bahwa sumber dana dari bantuan yang diberikannya murni dari kantong pribadi.

"Gaji, tunjangan, dan biaya operasional saya sebagai bupati sebulannya sekitar Rp 50 juta. Saya tidak pernah memakannya," ujar Dedi kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2017).

Dana tersebut, sambung Dedi, diberikan untuk membantu warga-warga yang membutuhkan. Untuk kebutuhan keluarganya, ia mengambil dari bisnisnya sebagai petani dan peternak.

"Biaya hidup istri dan anak saya kecil, dari sawah saya sudah cukup," tuturnya.

Dedi mengatakan, uang Rp 50 juta dari gaji dan tunjangannya tidak cukup untuk bantuan yang diberikannya. Ia bahkan kerap mengocek kantong pribadinya lebih dalam.

"Kayak kemarin saya memberikan bantuan untuk rumah warga yang mau roboh Rp 15 juta. Kalau saya menolong 4 warga saja, gaji saya tidak cukup," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun