PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga dan netizen mempertanyakan sumber dana bantuan yang diberikan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Sebab, Dedi yang juga ketua DPD Golkar Jabar ini kerap memberikan bantuan, bukan hanya untuk warga Purwakarta, tetapi juga dari daerah lain.
"Saya lihat dia (Dedi) memberikan bantuan tidak hanya untuk warga Purwakarta. Tapi juga untuk warga di luar Purwakarta. Dari mana dananya," tanya Andi Sulistiawan, warga Plered, Purwakarta, Jumat (31/3/2017).
Baca juga: Bertemu Dedi Mulyadi, Ibu Asal Garut Yakin Bisa Hadapi Gugatan Rp 1,8 Miliar oleh Anaknya
Andi mengaku khawatir dana yang digunakan bersumber dari APBD Purwakarta. Jika APBD digunakan untuk kebutuhan warga Purwakarta tak menjadi soal. Namun jika bukan, kasihan warga Purwakarta.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku pernah mendapat pertanyaan serupa. Ia menjawab bahwa sumber dana dari bantuan yang diberikannya murni dari kantong pribadi.
"Gaji, tunjangan, dan biaya operasional saya sebagai bupati sebulannya sekitar Rp 50 juta. Saya tidak pernah memakannya," ujar Dedi kepada Kompas.com, Jumat (31/3/2017).
Dana tersebut, sambung Dedi, diberikan untuk membantu warga-warga yang membutuhkan. Untuk kebutuhan keluarganya, ia mengambil dari bisnisnya sebagai petani dan peternak.
"Biaya hidup istri dan anak saya kecil, dari sawah saya sudah cukup," tuturnya.
Dedi mengatakan, uang Rp 50 juta dari gaji dan tunjangannya tidak cukup untuk bantuan yang diberikannya. Ia bahkan kerap mengocek kantong pribadinya lebih dalam.
"Kayak kemarin saya memberikan bantuan untuk rumah warga yang mau roboh Rp 15 juta. Kalau saya menolong 4 warga saja, gaji saya tidak cukup," tuturnya.