EKSISTENSI generasi milenial diukur dari jumlah follower alias pengikut pada akun media sosial seperti Twitter atau Instagram. Di Instagram, biasanya jumlah follower akan bertambah signifikan jika seseorang mengunggah foto atau video menarik.
Daya tarik unggahan tadi tidak hanya sebatas bagus atau tidak, tetapi juga seberapa unik dan langka foto tersebut.
Maka para instagramer, pemilik akun Instagram, pun berburu tempat-tempat unik dan menarik untuk mendapatkan foto selfie atau swafoto yang instagram-able, layak dipamerkan di Instagram.
Pada tahap awal, tidak sedikit yang mendatangi tempat-tempat unik dan menarik meskipun jauh tempatnya, hingga ke pedalaman Indonesia di bagian timur. Belakangan, beberapa orang berinisiatif mendesain lokasi tertentu menjadi unik dan terkesan alami.
Tempat itu tidak perlu terlalu luas atau besar, cukup sembilan meter persegi, misalnya. Hasilnya, menyerupai "gerai studio foto alam".
Di Brebes Jawa Tengah, sekelompok warga sekitar menyulap Waduk Penjalin yang semula menjadi tempat sampah itu beralih rupa menawan.
Waduk dibersihkan dan ditambahi patung lumba-lumba melompat. Harapannya, memberi kesan imajinatif dan fantastis bagi pelancong.
“Kami urunan menggunakan dana pribadi untuk membangun tempat-tempat untuk foto ini. Sudah lebih dari Rp 15 juta kami keluarkan,” kata Nurul Iman (38).
Hutan Kragilan yang didominasi pohon pinus pun tak lagi sepi setelah disulap warga menjadi titik berfoto.
"Dulu jalannya masih batu batu. Iseng saya foto lalu pasang di FB, dua bulan kemudian saya pasang lagi di Instagram. Kok banyak yang nanya, itu di mana mas," ungkap Subiyanto (23) yang kemudian menambah beberapa fasilitas untuk memudahkan pengunjung berfoto hanya dengan donasi Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per lokasi.
Dengan uang yang nilainya setara dengan sebungkus kerupuk itu, para pengguna sosial memenuhi hasrat fantasi visualnya. Tempat serupa banyak bermunculan di berbagai kota dengan berbagai latar belakang.
Barangkali juga foto-fotonya pernah menyundul linimasa Anda. Nah, ikuti kisahnya di rubrik Gaya Hidup harian Kompas, Minggu 26 maret 2017. Anda juga bisa mengakses Kompas Minggu secara digital melalui Kompas.ID.
Hadir pula pebasket Anthony Gunawan yang bercerita tentang rumahnya, kisah ajang pencarian bintang baru musik cadas, jalan-jalan ke Melbourne Australia, serta mencicipi sajian bersahaja sambil bernostalgia di Warung Makan Jadoel di Temanggung yang konon sudah melintas empat generasi dan masih bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H