Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adik Jupe: Tidak Ada Lagi Obat yang Mempan, kecuali Pereda Nyeri

23 Maret 2017   22:00 Diperbarui: 24 Maret 2017   16:00 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adik Julia Perez, Nia Anggia, di RSCM, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017) sore.JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tak ada lagi obat yang mempan untuk penyanyi dangdut dan pembawa acara Julia Perez alias Jupe selain obat pereda nyeri.

Hal itu diungkapkan oleh adik Jupe, Nia Anggia, dalam wawancara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017).

"Ya enggak ada pilihan lain. Karena memang itu obat satu-satunya buat dia sekarang. Yang lain enggak mempan lagi," katanya.

Pasalnya, rasa nyeri yang dirasakan sang kakak akhir-akhir ini semakin meningkat. Bahkan, menurut dia, bisa dikatakan rasa sakit itu sudah mencapai tingkat paling atas.

"Jadinya dibutuhkanlah obat tersebut. Sakitnya itu tidak menentu. Kadang kadang dia dateng tiga jam, satu jam, atau 15 menit kemudian datang," ujar Nia.

Kondisi Jupe itu membuat dokter spesialis anestesi mau tak mau bolak-balik ke kamar rawat inap kakaknya.

"Jadi abis dia keluar dipanggil, dia keluar, dipanggil lagi, seperti itu. Dikasih pereda nyeri setiap hari bisa empat lima kali karena memang nyeri banget," kata Nia.

Sebagai informasi, sebelumnya Jupe sudah dua kali menjalani operasi saraf, yakni pada kaki dan perutnya. Tahun ini pun tindakan operasi bakal dilakukan lagi karena rasa sakit terus menyerang Jupe.

Operasi tersebut bertujuan menghambat rasa sakit yang dirasakan Jupe sekaligus mencegah Jupe terlalu sering mengonsumsi obat.

Sebab, konsumsi obat pereda nyeri terus menerus bisa berdampak buruk untuk kesehatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun