Piringan hitam, sudah kuno mahal lagi!
Apakah ini sekadar tren? Bentuk dukungan para penggemar musik terhadap industri musik yang tengah digempur teknologi digital sebagaimana digaungkan melalui Record Store Day?
Atau memang ini adalah vinil revival, masa kebangkitan PH yang pernah diprediksi berpuluh tahun lalu? Apakah fenomena ini bisa menjadi peluang bagi musisi atau artis untuk meraup keuntungan mengingat fenomena ini pun kini disambut musisi-musisi tak hanya di luar negeri, tapi juga di dalam negeri?
Musisi seperti Dewa Budjana, Nidji, Dialog Dini Hari pun mengeluarkan PH. Juga LaMunai Records yang akan kembali merilis album Philosophy Gang dari The Gang Of Harry Roesli. Begitu juga Giant Step yang akan merilis PH album Life’s Not The Same.
Simak liputan tentang gila PH ini di rubrik Gaya Hidup di Kompas Minggu, Minggu (19/3/2017). Liputan vinil akan mengisahkan bagaimana generasi digital kini mulai menggandrungi teknologi lawas piringan hitam.Â
Ikuti pula kisah Cut Mini, peraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2016 berkat aktingnya dalam film Athirah, ulasan film Bid'ah Cinta, obsesi 28 tahun Martin Scorsese dalam film Silence, dan film yang sedang ramai diperbincangkan, Beauty and The Beast.
Sebagai teman pada hari Minggu, ikuti Kompas Minggu dengan jalan-jalan ke surga Riau, Pulau Rupat dan petualangan lidah dari kuliner Perancis hingga festival makanan di Tegal.Â
Anda juga bisa berlangganan koran Kompas maupun Kompas versi digital melalui website Kompas.ID.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H