JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMK, Hana Nurhasanah (18), menjadi korban lift anjlok di Blok M Square, Jumat (17/3/2017).
Hana menceritakan pengalamannya berada di dalam lift tersebut kepada Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang menjenguknya di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
"Jadi lift itu sudah penuh, lalu ke atas ditambah orang lagi. Saya mau keluar enggak bisa karena saya ada di sudut," ujar Hana dengan suara pelan, di RSPP, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2017).
(Baca juga: Setelah Lihat Lift yang Anjlok, Sumarsono Jenguk Para Korban di RSPP)
Hana mengatakan, lift sempat berbunyi sebagai peringatan kelebihan muatan. Namun, tidak ada orang yang mau keluar. Ketika naik ke lantai 7, orang yang masuk malah semakin banyak.
"Jadi orang enggak keluar ya walau sudah adawarning," ujar Sumarsono.
Menurut Hana, setelah itu lift tersebut langsung anjlok. Ketika itu, orang yang ada di dalam lift panik.
"Sudah pada istigfar semua. Di bawah langsung berasal, lantai hancur," kata Hana.
(Baca juga: Saat Anjlok, Lift di Blok M Square Disebut Tak Bisa Menutup Sempurna)
Selain Hana, Sumarsono menjenguk tiga korban lain di rumah sakit tersebut. Dari 24 korban, ada 13 orang yang biaya pengobatannya ditanggung dari BPJS Ketenagakerjaan.
Sumarsono mengatakan, biaya pengobatan korban lain akan ditanggung pihak Blok M Square.
"Rumah Sakit Pusat Pertamina akan mengurusnya. Dinkes sudah di sana, pihak Blok M Square sudah bilang akan bertanggung jawab untuk semuanya," ujar Sumarsono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H