Salah satu alasan Mourinho menyukai Essien adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi. Hal itu memudahkan Mourinho ketika mengalami krisis opsi di sektor tertentu.
Essien tercatat menjalani enam peran saat membela Chelsea dan Real Madrid di bawah asuhan Mourinho. Dia sempat bermain sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, sayap kanan, bek kanan, bek kiri, bek tengah.
"Saya mengenal Essien lebih dari siapa pun. Saya mengetahui bahwa dia bisa bermain di setiap posisi, kecuali penjaga gawang dan striker," tutur Mourinho saat Chelsea menjalani tur ke Malaysia pada Juli 2013.
Perpisahan
Januari 2014 menjadi momen perpisahan Essien dengan Mourinho. Sang pemain memutuskan pindah dari Chelsea ke AC Milan demi mendapatkan jatah tampil lebih banyak.
Maklum, dia gagal menembus tim inti The Blues, julukan klub, dengan cuma melakoni 146 di Premier League.
"Memberikan respek terhadap Essien tidak akan menghentikannya untuk pergi. Kami menginginkan dia agar bertahan, tetapi dirinya sudah memberikan segalanya untuk klub," tutur Mourinho.
"Saya mengetahui, Essien masih bisa bermain di level tinggi. Semoga, dia meraih kesuksesan dan kebahagiaan di Italia serta pada Piala Dunia Brasil," kata sang manajer.
Baca: Teka-teki Pengganti Ronaldinho di Persib Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H