Hummus yang rasanya gurih, sedikit manis, dan berminyak sebenarnya terasa seperti mentega putih untuk menikmati roti arab yang pipih namun bertekstur empuk.
"Kalau ini nasi mandhi, sebenarnya ada empat jenis nasi di Timur Tengah yang terkenal ada mandhi, kabsah, kabli, dan briyani. Kalau saya lihat di foto, yang disajikan ke Raja Salman itu sepertinya mandhi karena warnanya cenderung kuning," kata Khilda.
Keempat nasi tersebut menggunakan nasi basmati, bedanya nasi mandhi menggunakan kaldu kambing, sehingga rasanya sangat gurih. Umumnya nasi mandhi juga disampingi lauk yakni daging kambing muda yang dioven.
Di Al Jazeerah, daging kambing muda yang dioven patut diacungi jempol. Saya yang sebenarnya anti terhadap daging kambing, karena memiliki bau khas justru suka dengan hidangan kambing oven tersebut.
Kata sang koki Mohammad Muslim yang keturunan Saudi-India, kuncinya adalah penggunaan daging kambing ukuran lima sampai tujuh kilogram. "Bumbunya biasa pakai rempah-rempah saja, kemudian dioven sejam sampai empuk," kata Muslim.
Terakhir sebagai penutup ada teh arab, tak ada yang istimewa dengan rasanya sebab mirip dengan teh Indonesia, yang berbeda adalah tampilannya. Teh arab disajikan dengan teko khas Timur Tengah yang cantik dengan cawan kecil.
"Semua bahan makanan kami di Al Jazeerah diimpor dari Timur Tengah. Bahkan kokinya juga diimpor, ada yang dari Saudi, India, Maroko, Yaman, Mesir, dan Suriah," kata Khilda.
Restoran Al Jazeerah yang bertempat di Rumah Polonia ini adalah cabang dari restoran Al Jazeerah yang ada di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.
"Kami hanya ada dua restoran, di luar itu Al Jazeerah yang tak sama dengan kami," kata Khilda yang mengatakan mulai banyak restoran Timur Tengah dengan nama Al Jazeerah bermunculan.
Terdapat 11 ruang makan di Restoran Al Jazeerah Cipinang Cempedak dengan satu aula yang dapat memuat 600 tamu. Terdapat pula mushala untuk menunaikan ibadah di restoran ini.
Harga makanan di Restoran Al Jazeerah mulai Rp 9.000 sampai Rp 200.000++. Untuk menu, 75 persen hidangan di restoran Al Jazeerah ada hidangan Timur Tengah, sedangkan 25 persen lagi adalah hidangan khas Indonesia.