Katakanlah setiap kamar diisi dua orang anggota rombongan, dengan rata-rata rate kamar yang disewa Rp 2 juta per hari. Tinggal kalikan saja dengan sekurangnya 500 kamar dipakai selama 9 hari, sudah ketemu Rp 9 miliar.
(Baca:Berlibur di Bali, Raja Salman Sewa 4 Hotel Bertarif Ribuan Dollar AS)
Itu juga kalau “katakanlah” yang dipakai di atas sudah pas. Faktanya, harga sewa asli dari setiap hotel yang dipakai itu berkali lipat dari pemisalan di atas. Sebut saja rata-rata satu kamar bertarif Rp 5 juta saja, sudah berlipat menjadi Rp 22,5 miliar.
Belum lagi kalau Raja dan para pangeran menggunakan kamar bertarif puluhan juta. Total angkanya bakal “lumayan banget” buat memastikan cash flow industri perhotelan.
Biar tidak sakit kepala, harga aslinya tak perlu benar-benar dihitung, kecuali memang butuh kutipan buat bikin berita atau laporan.
(Baca juga:Ini Dampak Kunjungan Raja Salman terhadap Bisnis Hotel di Bali)
Aliran uang dari sewa kendaraan yang akan menjadi “kaki” rombongan selama ada di Jakarta, Bogor, dan Bali, juga jangan disepelekan. Gaji pegawai perusahaan penyewaannya, amanlah harusnya bulan ini.
(Lihat:Ratusan Mobil Mewah untuk Rombongan Raja Arab Saudi)
Tarif sewa mobil-mobil yang sejak beberapa hari lalu sudah disiapkan di kawasan Senayan ini rasanya tak mungkin di bawah Rp 1 juta per hari, kalau yang berjajar dari Mercedes Benz seri E-Class dan S-Class atau Toyota Alphard.
Dari penelusuran Kompas.com, harga sewa Mercedes-Benz E-Class di Jakarta, paling murah adalah Rp 2,5 juta per hari.
Kabar terbaru, urusan makanan pun untuk rombongan ini sampai perlu ada 150 “tukang masak” khusus.
(Baca: 150 Koki Aerofood ACS Siapkan Makanan untuk Rombongan Raja Salman)