Menanam bakau dapat membuat kawasan pesisir pantai Ujung Tape, Pallameang kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang semakin hijau serta dapat mencegah abrasi dan sedimentasi pantai. Selain itu hutan bakau merupakan tempat berlindungnya bibit ikan maupun udang dari serangan hama dan penyakit. Hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di atas rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut.
Penanaman mangrove tersebut merupakan kerjasama antara Polres Pinrang dengan WWF-Indonesia. "Ada sekitar 2.000 pohon mangrove yang kita akan tanam bersama di sekitar pantai Pallameang ini melibatkan penyuluh perikanan, petani tambak, anggota Pramuka dan mahasiswa pencinta lingkungan," ungkap Idham Malik, perwakilan WWF-Indonesia di Sulawesi selatan. Kegiatan penanaman bakau ini bukan kali pertama ini. Sebelumnya, kata Idham, WWF sudah beberapa kali melakukan penanaman mangrove kerjasama dengan PT Bomar di sekitar lokasi ini namun tidak dapat berkembang dengan baik karena dimakan ternak sapi dan kambing dan sebagian karena kegiatan rehabilitasi saluran tambak.
 AKBP Bambang Suharyono mengatakan, penanaman pohon bakau ini, diharapkan dapat membuat kawasan hutan mangrove  di pantai Ujung Tape, Pallameang semakin hijau serta dapat mencegah abrasi pantai. Selain itu hutan bakau merupakan tempat berlindungnya bibit ikan maupun udang dari serangan hama dan penyakit. Seperti diketahui hutan mangrove merupakan hutan yang tumbuh di atas rawa berair payau yang terletak di garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Maka dengan adanya bhakti sosial tanam pohon mangrove dari Polres Pinrang ini, diharapkan dapat melestarikan hutan bakau di Pinrang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H