Pemupukan dasar dan susulan dengan dosis 50% dari dosis pemupukan yang biasa digunakan dalam kondisi sawah masih berlumpur. Padat penebaran dan ukuran benih ikan disesuaikan dengan tujuan penanaman, penebaran pertama benih berukuran 5-8 cm (fingerling) dengan padat penebaran 5-10 ekor/m2 dilakukan setelah penanaman bibit padi berumur ± 7 hari. Pakan tambahan berupa pelet halus dengan dosis maks.3% dari berat bobot biomassa; Monitoring kualitas air dilakukan agar kualitas air sesuai dengan standar pemeliharaan ikan. Panen ikan 1 minggu sebelum panen padi dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat suhu udara rendah; Setelah masa pemeliharaan selama 90 hari dihasilkan ikan berukuran minimal 100 g/ekor sebanyak 30.000 - 60.000 ekor atau minimal 3-6 ton.
Minapadi Sistim  Palawija meliputi persiapan lahan, penebaran benih, pemeliharaan, panen serta monitoring kualitas air sama seperti sistim tumpang sari, perbedaan dalam sistim ini pemeliharaan ikan tidak dilakukan bersama padi. Model tanam padi yang digunakan untuk budidaya minapadi antara lain : Model jajar legowo, Model ini memiliki pola tanam padi dengan perbandingan 2 : 1, 4 : 1 dan 6 : 1. Artinya, setiap dua, empat dan enam baris padi yang ditanam di petakan sawah, diberikan satu baris kosong (tanpa benih padi). Tujuannya adalah selain sebagai ruang untuk pemeliharaan ikan, juga agar sinar matahari dapat langsung mengenai petakan sawah sehingga dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12–22% dan memberikan ruang yang luas untuk pemeliharaan ikan. Minapadi Kolam Dalam  (Minakodal). Modal kolam dalam adalah model tanam padi jajar legowo atau tegel yang dilengkapi parit/caren dalam dengan ukuran caren lebar minimal 1 meter dan kedalaman 0,8-1 meter. Dengan menggunakan model kolam dalam, panen padi dapat meningkat hingga 15 % per satuan luas petakan sawah.
Pengelolaan kualitas air untuk produksi ikan konsumsi dengan sistim minapadi harus selalu diperhatikan parameter kualitas air yang diukur sesuai kebutuhan dan pemantauan kesehatan ikan minimal 10 hari sekali. Data hasil monitoring dicatat dan disimpan secara baik sebagai dasar dalam pengendalian kualitas air, kesehatan dan pertumbuhan ikan. Pengamatan pematang sawah juga harus dilakukan untuk menghindari adanya kebocoran pada petakan lahan sawah. Kisaran parameter kualitas air budidaya untuk minapadi antara lain suhu 25-31 derajat celsius, keasaman (pH) 5-8, Oksigen terlarut (DO) >3 mg/liter, ammoniak total maksimal 1 mg/liter.
Dalam usaha budidaya minapadi, pakan merupakan komponen biaya terbesar selama pemeliharaan yaitu berkisar antara 80-85 %. Kebutuhan pakan yang berkualitas sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ikan. Untuk mendapatkan produk ikan yang memenuhi jaminan mutu dan keamanan pangan, maka pakan ikan yang digunakan harus memiliki nomor pendaftaran/sertifikat yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya atau surat jaminan dari instansi yang berkompeten. Pemberian pakan disebarkan secara perlahan untuk memberikan waktu bagi ikan memakan pelet dan pembudidaya dapat melihat kebiasaan makan pada ikan ini. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak maksimal 3% dari total biomassa. Penentuan jumlah pakan dilakukan dengan cara sampling yaitu mengambil beberapa ekor ikan dan menimbang bobotnya, sehingga dapat diduga bobot total (biomass).
Ikan dapat dipanen dalam waktu pemeliharaan 90-100 hari atau lebih sesuai ukuran yang dibutuhkan oleh konsumem. Biasanya ikan konsumsi dapat dijual setelah mencapai ukuran minimal 100 gram/ekor, tetapi semakin besar ukuran ikan harganya juga semakin tinggi. Teknik memanen yang sangat mudah dilakukan dengan cara mengeringkan sawah baik beberapa atau menyeluruh. Jika ingin memanen seluruh ikan, maka petakan sawah dapat dikeringkan seluruhnya. Pada waktu pemanenan sebaiknya dimasukkan air segar kedalam petakan sawah dan pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Air dibuang melewati saluran pembuangan di dalam sawah hingga seluruh ikan dapat mengumpul di dalam kobakan dan selanjutnya ditangkap menggunakan serok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H